TAJDID.ID~Medan || Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara menyatakan kesiapan penuh untuk mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) MPKSDI Muhammadiyah yang akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 24–26 Oktober 2025.
Kegiatan nasional ini menjadi forum strategis bagi seluruh jajaran MPKSDI se-Indonesia untuk menyatukan visi, memperkuat sistem kaderisasi, dan merumuskan arah pembinaan kader Muhammadiyah di era digital dan masyarakat 5.0.
Empat Delegasi dari Sumatera Utara
PWM Sumatera Utara akan mengirimkan empat delegasi resmi yang mewakili MPKSDI Wilayah, yaitu: Drs. Mario Kasduri MA (Wakil Ketua PWM Sumut / Korbid MPKSDI), Drs Satiman (Wakil Ketua MPKSDI PWM Sumut), Amrizal SSi MPd (Wakil Ketua MPKSDI PWM Sumut) dan Zainal Arifin SPdI MPd (Wakil Sekretaris MPKSDI PWM Sumut). Mereka akan bergabung bersama ratusan peserta Rakornas dari seluruh PWM di Indonesia untuk melakukan refleksi, evaluasi, dan perumusan langkah-langkah strategis kaderisasi Muhammadiyah ke depan.
Tujuh Gagasan Strategis MPKSDI Sumut
Ketua MPKSDI PWM Sumatera Utara, Dr. Zainuddin, S.H., M.H., menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan tujuh poin usulan strategis yang akan dibawa ke forum Rakornas sebagai kontribusi pemikiran dari Sumatera Utara.

Berikut tujuh usulan tersebut:
1. Membangun Sistem Data Nasional Kader Muhammadiyah
MPKSDI mengusulkan pengembangan database kader berbasis digital yang mengintegrasikan data kader dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), dan seluruh wilayah serta cabang. Sistem ini akan merekam riwayat kaderisasi seseorang—mulai dari Baitul Arqam, pelatihan, hingga pengajian ideologis—serta memetakan potensi kader sesuai bidangnya.
2. Menyusun Indeks Kesadaran Bermuhammadiyah
Usulan ini menekankan pentingnya survei nasional tentang asal-usul dan motivasi kader ber-Muhammadiyah, apakah karena faktor ideologis, biologis, pekerjaan, atau pernikahan. Data tersebut akan menjadi dasar penyusunan model kaderisasi yang lebih akurat dan efektif.
3. Revitalisasi Baitul Arqam dan Darul Arqam
Baitul Arqam diusulkan kembali ke khittahnya sebagai madrasah ideologi Muhammadiyah, bukan sekadar forum administratif. Kurikulum perlu disegarkan agar lebih menekankan pada pembentukan karakter, spiritualitas, dan kepemimpinan kader berjiwa dakwah.
4. Penguatan Kaderisasi di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)
Setiap AUM, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial, perlu menjadi pusat pembinaan ideologi Muhammadiyah. Pegawai dan tenaga kerja AUM diharapkan mengikuti Baitul Arqam internal secara berkala sebagai bentuk penguatan nilai-nilai gerakan.
5. Digitalisasi Materi dan Modul Perkaderan.
MPKSDI Sumut mendorong pengembangan Learning Management System (LMS) Muhammadiyah, yaitu platform digital yang memuat materi ideologi, sejarah gerakan, kepemimpinan, dan dakwah untuk diakses oleh seluruh kader secara nasional.
6. Penguatan Sinergi dan Jembatan Antargenerasi Kader
Ditekankan pentingnya kesinambungan kaderisasi dari IPM–IMM–Pemuda Muhammadiyah–Majelis, melalui forum komunikasi lintas organisasi otonom agar tidak terjadi “putus generasi kader.”
7. Kepemimpinan Kaderisasi yang Teladan.
Menurut Dr. Zainuddin, keberhasilan kaderisasi tidak hanya diukur dari kegiatan pelatihan, tetapi juga dari keteladanan para pemimpin. “Kader tidak dibentuk oleh teks semata, tetapi oleh contoh nyata,” ujarnya menegaskan.
Menatap Rakornas sebagai Momentum Konsolidasi Ideologis
Wakil Ketua PWM Sumut, Drs. Mario Kasduri, M.A., menilai Rakornas ini sebagai momentum penting untuk konsolidasi ideologis dan penguatan sistem kaderisasi Muhammadiyah.
“MPKSDI harus menjadi penjaga bara ideologis Muhammadiyah agar tidak padam di tengah tantangan modernitas. Rakornas ini bukan sekadar forum koordinasi, tetapi ajang untuk menata ulang gerak kaderisasi nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Amrizal, S.Si., M.Pd. menambahkan bahwa era digital harus menjadi peluang, bukan ancaman. “Kaderisasi harus adaptif, tetapi tidak kehilangan ruh. Karena sejatinya, yang kita bangun bukan hanya struktur, tapi kesadaran ideologis dan militansi dakwah,” ujarnya.
Harapan ke Depan
Dengan semangat dakwah, tajdid, dan pencerahan, MPKSDI PWM Sumatera Utara berharap Rakornas 2025 di UMS Solo menjadi tonggak kebangkitan kaderisasi Muhammadiyah nasional yang lebih kuat, terarah, dan berkemajuan. (*)
“Kader bukan hanya pewaris amal, tetapi penerus nilai.” ✒️ Catatan Reflektif MPKSDI PWM Sumut untuk Rakornas 2025








