TAJDID.ID~Banjarnegara || Bagi sebagian orang, perjalanan sejauh puluhan hingga ratusan kilometer mungkin terdengar mustahil ditempuh dengan berlari. Namun bagi Nur Fatah, seorang pelari yang berasal dari Banjarnegara, tantangan itu adalah bagian dari cara ia merayakan 1 Abad Muhammadiyah Batur.
Pada Sabtu (10/8), Nur Fatah memulai perjalanan larinya dari Batur, Banjarnegara, menuju Kauman, Yogyakarta. Ia menempuh jalur yang tak biasa, perjalanan ia mulai dari Batur – Sembungan – Wonosobo – Sapuran – Salaman – Muntilan – hingga Yogyakarta, rute padat lalu lintas yang sudah akrab ia taklukkan sebelumnya. “Lari ini saya dedikasikan sebagai bentuk terima kasih atas jasa besar KHA Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan yang telah membawa gerakan Muhammadiyah ke Batur,” ujarnya
Perjalanan ini bukan tanpa cerita. Di awal jalur, ia sempat berpapasan dengan peserta Dieng Trail Run 100K di desa Pulasari dan Sikarim, bahkan sempat berfoto bersama. Di Wonosobo, seorang pelari dari Slow Runners menyapa dan memberinya minuman elektrolit. “Ternyata ada juga yang mengenali saya di jalan lewat postingan di media sosial,” kata Fatah.
Meski sudah terbiasa mengikuti lari ultra hingga tiga kali menuntaskan 100 kilometer sebelumnya, perjalanan kali ini tetap penuh tantangan. Cuaca panas, padatnya lalu lintas, polusi, hingga rasa kantuk dan nyeri di kaki menjadi ujian tersendiri. “Kuncinya cuma satu: bersabar dan tetap melangkah,” tegasnya.
Dengan atribut Muhammadiyah yang ia kenakan, banyak orang yang menyapa sepanjang jalan. Baginya, aksi ini bukan hanya soal fisik, tapi juga dakwah dan pengingat akan perjuangan para pendahulu. “Milad 1 Abad Muhammadiyah Batur semoga bisa membawa peradaban baru, dan mengajak kita semua berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujarnya.
Tak berhenti di sini, Nur Fatah sudah menyiapkan rencana berikutnya. “InsyaAllah tahun depan ingin membuat aksi kemanusiaan Run for Palestine, sambil menggalang donasi untuk saudara kita di Gaza,” katanya penuh semangat.
Bagi para pemuda, ia berpesan untuk terus berkarya positif, berpikir maju, dan menjadi inspirasi. “Jadilah kader Muhammadiyah yang menjaga nama baik Islam dan bangsa. Salam tauhid,” ujarnya.
Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi apa yang telah dilakukan Nur Fatah. Kebiasaan olahraga perlu terus ditumbuhkan di warga Muhammadiyah. (MKR)