TAJDID.ID~Belu || Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan menempuh perjalanan sejauh 293 kilometer untuk menjemput jenazah seorang warga di perbatasan Timor Leste dan Indonesia.
Penjemputan dilakukan pada Rabu (2/4/2024) di daerah Atapupu, Kabupaten Belu, yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.
Jenazah yang dijemput diketahui bernama Farid Masang, warga Alor Besar, Kabupaten Alor, NTT. Almarhum kemudian dibawah menuju Kupang, lalu melanjutkan perjalanan menuju Alor menggunakan kapal laut.
Sekretaris Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah NTT, Suwarni Sulaiman menyampaikan bahwa perjalanan panjang ini merupakan bagian dari komitmen organisasi dalam memberikan pelayanan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Setelah hari melayani orang hidup di momen lebaran, sekarang gilirannya melayani yang sudah tiada. Siap ke perbatasan Indonesia -Timur Leste Atambua – Atapupu selanjutnya jenazah akan dibawa ke Alor dengan kapal laut,”ujarnya.
“Kami memahami bahwa dalam situasi seperti ini, keluarga almarhum pasti mengalami kesulitan, baik dalam hal administrasi maupun transportasi. Oleh karena itu, kami berusaha hadir untuk membantu agar jenazah bisa kembali ke kampung halaman dan dikebumikan dengan layak,”imbuhnya.
Perjalanan penjemputan jenazah tidaklah mudah. Tim ambulans harus menempuh rute yang cukup jauh dengan kondisi jalan yang bervariasi, mulai dari jalur darat yang berkelok hingga perbukitan yang menantang.
Namun, berkat koordinasi yang baik antara Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, pihak keluarga, dan berbagai pihak terkait, proses pemulangan jenazah dapat berjalan dengan lancar.
Setelah tiba di Atapupu, jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulans menuju pelabuhan untuk menyeberang ke Kabupaten Alor. Perjalanan ini tidak hanya melibatkan jalur darat, tetapi juga harus melalui jalur laut. Meski demikian, tim tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik agar jenazah bisa segera sampai ke tangan keluarga.
Mahmud Abdullah Noho, mewakili keluarga almarhum menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan yang diberikan oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah NTT. Dirinya berharap perjalanan dari Atapupu ke Kupang kemudian lanjut ke Alor berjalan lancar.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Tanpa adanya bantuan dari ‘Aisyiyah, mungkin kami akan mengalami banyak kesulitan dalam memulangkan jenazah anggota keluarga kami,” ujarnya.
Kegiatan kemanusiaan ini menjadi salah satu bukti nyata kepedulian ‘Aisyiyah terhadap masyarakat. Organisasi ini tidak hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan dakwah, tetapi juga aktif dalam aksi sosial, termasuk dalam membantu pemulangan jenazah bagi warga yang membutuhkan.
Dengan adanya ambulans yang disediakan oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah NTT, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terbantu, terutama dalam situasi darurat seperti ini. Bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, serta memperkuat nilai-nilai kepedulian dan solidaritas antar sesama. (*)
🪶 Iwan Abdul Gani