• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Jumat, Juli 4, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Pentingnya Tafsir Berkemajuan tentang “Hifdzun Nasl”

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2020/02/01
in 'Aisyiyah
0
Pentingnya Tafsir Berkemajuan tentang “Hifdzun Nasl”

Ketua PWA Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Siti Zulaikha.

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID-Bantul || Anakmu bukanlah milikmu, mereka adalah putra-puti sang hidup yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau, mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu. Berikanlah mereka kasih sayangmu, namun jangan sodorkan pemikiranmu.

Itulah nukilan puisi dari Khalil Gibran yang dibacakan oleh Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Siti Zulaikha untuk menggambarkan keadaan generasi muda milenial yang hidup di era digital sekarang ini.

“Kita bicara tentang pola asuh anak yang berada di generasi digital, namun kita yang mengasuh anak adalah orang tua yang ‘kolonial’. Karena anak mu adalah anak zaman. Maka perbedaan generasi ini juga menjadi persoalan tersendiri dalam urusan keluarga, karena akan berpengaruh kepada kesuksesan atau cita rasa yang berbeda,” ungkapnya, Sabtu (1/2)

Sehingga, lanjutnya, orangtua harus siap dan berani membuka dirinya untuk belajar memahami anak dan lingkungannya saat ini. Semangat belajar yang dimiliki oleh orang tua anak merupakan langkah untuk menyelesaikan persoalan yang muncul dari ketimpangan zaman, sehingga persoalan tidak terjadi berkepanjangan.

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa semangat belajar dunia anak merupakan perintah dalam Al Qur’an, karena salah satu perintah yang ada dalam QS An-Nisa ayat 49. Yakni perintah untuk tidak meningalkan generasi yang lemah setelahnya. Maka belajar mengenai dunia anak yang sesuai zaman merupakan bentuk cinta dan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Ilmu yang didapatkan sebagai bekal untuk membentuk atau mencetak generasi yang kuat dan unggul.

“Kita sering lupa bahwa mengurus anak tidak memberikan petunjuk, karena yg sering kita dipakai hanya larangan dan perintah. Padahal petunjuk atau penjelasan bisa menjadi strategi yang jitu dlm cara mengurus generasi mendatang. Strategi ini perlu karena sikap anak yang serba ingin tau, sehingga perlu untuk memberikan petunjuk kepada anak, bukan hanya melarang dan memerintah,” ucapnya.

Mengurus anak juga harus memiliki landasan yang kuat, misalnya melakukan Tafsir Berkemajuan terhadap maqasid syari’ah terkait dengan hifdzun nasl (menjaga keturunan). Jika dalam tafsir klasik tentang hifdzun nasl berkisar diantara persoalan untuk pembahasan untuk cara menghindari zinah. Maka dalam Tafsir Berkemajuan, harus lebih luas.

“Karena ini juga termasuk dalam maqosid syariah, tentang hifdzun nasl (menjaga keturunan). Yaitu memberi rasa aman, nyaman, dan melindungi anak kita. Ini sebagai tafsir Berkemajuan. Karena bukan hanya menelantarkan, membunuh atau membiarkan anak kita. Tapi kita harus memberikan yang terbaik buat anak kita,” urainya. (*)


Sumber: muhammadiyah.or.id

Tags: AisyiyahHifdzun Nasltafsir berkemajuan
Previous Post

Kecantikan Sejati Seorang Muslimah

Next Post

Muhammadiyah Turut Berduka Atas Wafatnya Gus Solah

Related Posts

PWA NTT Bangun Komunikasi dan Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

PWA NTT Bangun Komunikasi dan Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

26 Juni 2025
110
Salmah Orbayyinah: Perkuat dan Sinergi untuk Meningkatkan Kebermanfaatan bagi Masyarakat

Salmah Orbayyinah: Perkuat dan Sinergi untuk Meningkatkan Kebermanfaatan bagi Masyarakat

16 Januari 2025
115
Praktik Baik Dakwah ‘Aisyiyah Bukti Nyata Kontribusi Perempuan untuk Indonesia Berkeadilan

Praktik Baik Dakwah ‘Aisyiyah Bukti Nyata Kontribusi Perempuan untuk Indonesia Berkeadilan

30 Desember 2024
119
Gelar Musyran Serentak, 3 PRA di Bumiayu Brebes Hasilkan 3 Nakhoda Baru

Gelar Musyran Serentak, 3 PRA di Bumiayu Brebes Hasilkan 3 Nakhoda Baru

24 Oktober 2023
192
PRA Se-Cabang Jetis Bantul Resmi Dikukuhkan

PRA Se-Cabang Jetis Bantul Resmi Dikukuhkan

16 Oktober 2023
149
Rakernas LLHPB ‘Aisyiyah Dorong Ketahanan Keluarga terhadap Perubahan Iklim dan Bencana

Rakernas LLHPB ‘Aisyiyah Dorong Ketahanan Keluarga terhadap Perubahan Iklim dan Bencana

25 Juli 2023
217
Next Post
Muhammadiyah Turut Berduka Atas Wafatnya Gus Solah

Muhammadiyah Turut Berduka Atas Wafatnya Gus Solah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In