TAJDID.ID~Banyuwangi || Pelajar lintas agama dari SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Banyuwangi bergabung dalam kegiatan Besuk Sungai Kalibaru yang diadakan oleh Eco Bhinneka Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah regional Banyuwangi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Surya Rahman Muhammad sebagai manajer program Eco Bhinneka Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyuwangi, Dr. H. Mukhlis Lahuddin, M.Si., Kepala SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Muhlas Efendi, S.T., dan penyiar radio Mandala, Tjahjono Rudi Rijanto, S.Sos., yang merupakan juri lomba desain poster digital dengan tema lingkungan dan toleransi yang juga merupakai rangkaian kegiatan Eco Bhinneka.
Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk Gen Z yang bisa memelopori pentingnya menjaga lingkungan terutama meminimalisir penggunaan plastik dan menjaga kebersihan saluran air bersih. Dalam kegiatan ini terdapat pokok bahasan yang disampaikan oleh narasumber dari Ecoton (Ecological Observation and Wetland Conservation), Mohammad Alaika Rahmatullah dan Tonis Afrianto, yakni tentang Brand Audit Training dan Strategi Komunikasi Ecoton untuk memingkatkan kepedulian publik dalam mewujudkan sungai bersih sekaligus menjadi Social Media Campaign for Environmental. Disampaikan juga mater Pentingnya Air Bersih untuk Cegah Stunting oleh Rosi Siti Rahmawaty dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah.
Surya Rahman Muhammad, manajer program Eco Bhinneka Muhammadiyah berpesan bahwa harus ada gerakan dari peserta yang ikut minimal untuk diri sendiri supaya tidak terlalu banyak mengeluarkan sampah dan mengurangi produksi sampah.
Lebih lanjut juri lomba desain poster digital, Tjahjono Rudi Rijanto tidak menyangka bahwa antusias peserta lomba sangat luar biasa.
“Peserta yang ikut sangat beragam, mulai dari jenjang SMP, SMA, hingga umum. Kita mengapresiasi hasil karya peserta lomba karena ide dan gambar yang digunakan bagus,” ujarnya.
Sementara itu Ketua PD Muhammadiyah Banyuwangi Dr. H. Mukhlis Lahuddin, M.S dalam sambutannya mengajak semua pihak untuk belajar dari alam, sebagai bentuk perenungan dan penyadaran.
“Alam sudah memberikan peringatan kepada kita. Namun, peringatan tersebut sering diabaikan oleh manusia. Penyadaran tersebut perlu adanya contoh-contoh nyata seperti kegiatan yang akan dilakukan hari ini,” tuturnya. (*)
Kontributor: Lia Karisma Saraswati