TAJDID.ID || Beladiri Kempo Indonesia (BKI), mulai hari ini telah resmi menjadi Anggota Sementara KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia), hal ini ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) No 020/SK/KORMINAS/IV/202, tertanggal 21 April 202 yang ditandatangani oleh Ketua Umum KORMI, Hayono Isman dan Sekretaris Jenderal Djainal Abidin Simanjuntak.
Selanjutnya Beladiri Kempo Indonesia (BKI) akan dikukuhkan menjadi anggota tetap pada Rakernas KORMI Bulan Juni tahun 2021.
“Kami akan melakukan konsolidasi organisasi dari tingkat pusat sampai tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka persiapan BKI mengikuti ajang FORNAS (Festival Olahraga Nasional) di Palembang pada Juni-Juli 2022 mendatang.” Demikian dikemukakan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Beladiri Kempo Indonesia (PP. BKI), Gun Gunawan, SE.
Sekretaris Jenderal PP. BKI, Imran Anthonio Junus, S. Kom., menambahkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan peraturan pertandingan dan nomor-nomor pertandingan yang akan dilagakan pada FORNAS Palembang 2022 mendatang.
“Selain menyiapkan peraturan pertandingan dan menentukan nomor-nomor pertandingan, kami juga tengah menyeleksi atlit-atlit kami dari 16 Provinsi yang ada untuk diturunkan di WORLD GAMES TAFISA 2021 di Lisabon, Portugal, Juni 2021 mendatang. Karena KORMI adalah anggota TAFISA dan Kempo melalui IKF (International Kempo Federation) yg juga anggota TAFISA akan dipertandingkan, konon, masih secara virtual, PP. BKI berharap KORMI mengijinkan atlit-atlit kami ikut bertanding meskipun baru menjadi anggota sementara.” kata Imran.
Di tempat terpisah, KetuaBidangOrganisasidan Daerah PP BKI yang juga sebagaiKetum BKI Provinsi Sumatera Utara, Ir. Zakaria Marsaf mengatakan, bahwa pihaknya sangat bersyukur kini BKI telah diterima sebagai anggota KORMI.
Sejauh ini BKI sudah ada di 16 Provinsi dan 47 Kabupaten dan Kota, dan sudah memiliki anggota (KEMPOKA) kurang lebih 500an dalam 3 bulan perjalanannya organisasi.
“Teman-teman didaerah sangat menyambut gembira dengan terbitnya SK Keanggotaan Sementara ini, setidaknya bila kami mengikuti Event-event atau kejuaraan-Kejuaraan baik resmi oleh pemerintah pusat dan daerah ataupun kejuaraan-kejuaraan dunia resmi, atlit-atlit dan tim official kita sudah dibiayai negara, tidak mengeluarkan biaya sendiri lagi yang cukup besar dan sering hal itu menjadi kendala bagi induk olahraga yang masih belum terdaftar di Kementrian Pemuda dan Olahraga,” jelasnya. (*)