Di tengah genangan yang belum sepenuhnya surut, tawa anak-anak di pengungsian Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat perlahan kembali terdengar. Di balik wajah-wajah kecil yang menyimpan trauma banjir, FKIP UMSU hadir membawa harapan melalui konseling traumatik dan bantuan pendidikan bagi para korban bencana.
TAJDID.ID~Tanjung Pura || Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FKIP UMSU) menunjukkan kepedulian sosial melalui aksi kemanusiaan bertajuk “FKIP UMSU Peduli Bencana” bagi korban banjir di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Rabu, (17/122025).
Kegiatan ini difokuskan pada pemberian konseling traumatik serta bantuan pendidikan bagi anak-anak dan ibu rumah tangga yang hingga kini masih bertahan di lokasi pengungsian. Aksi tersebut menjadi bentuk nyata peran perguruan tinggi dalam merespons bencana kemanusiaan, sekaligus implementasi nilai tridarma perguruan tinggi.
Tim FKIP UMSU secara resmi dilepas oleh Wakil Rektor I UMSU, Prof. Dr. Muhammad Arifin, M.Hum. Pelepasan ini menandai dukungan penuh pimpinan universitas terhadap kegiatan pengabdian masyarakat yang langsung menyentuh korban bencana.
Rombongan kemanusiaan dipimpin oleh Wakil Dekan I FKIP UMSU, Dr. Dewi Kesuma, S.S., M.Hum., bersama Wakil Dekan III FKIP UMSU, Dr. Mandra Saragih, S.Pd., M.Hum. Kegiatan ini melibatkan seluruh pimpinan program studi, dosen, serta mahasiswa FKIP UMSU. Organisasi mahasiswa seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dari tujuh program studi turut berpartisipasi, mencerminkan semangat gotong royong dan kolaborasi sivitas akademika.
Kunjungan kemanusiaan dilaksanakan di dua titik posko pengungsian. Posko pertama berada di MAN 1 Langkat yang menampung warga terdampak banjir. Di lokasi ini, tim FKIP UMSU disambut Kepala Madrasah MAN 1 Langkat, Sugiono, S.Ag., M.A., bersama para kepala dusun setempat. Kondisi pengungsian masih dipenuhi warga yang belum dapat kembali ke rumah, dengan anak-anak dan ibu rumah tangga yang tampak mengalami kelelahan fisik dan tekanan psikologis.
Posko kedua berada di MTsN 1 Langkat yang juga difungsikan sebagai tempat pengungsian sementara. Kepala MTsN 1 Langkat, Syamsul Bahri, S.Pd., M.Pd., menyambut langsung rombongan FKIP UMSU. Mayoritas pengungsi di lokasi ini merupakan anak-anak usia sekolah yang kehilangan perlengkapan belajar akibat banjir.
Salah satu kegiatan utama yang dilakukan adalah konseling traumatik yang dipimpin oleh dosen-dosen Bimbingan dan Konseling FKIP UMSU. Pendekatan dilakukan secara humanis dan komunikatif agar korban merasa aman dan nyaman. Anak-anak diberi ruang mengekspresikan perasaan melalui metode yang menyenangkan, sementara para ibu rumah tangga mendapatkan pendampingan untuk mengurangi kecemasan pasca bencana.
Wakil Dekan I FKIP UMSU, Dr. Dewi Kesuma, S.S., M.Hum., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud empati dan tanggung jawab sosial sivitas akademika. “Kami hadir untuk memastikan anak-anak dan ibu-ibu korban banjir tidak merasa sendiri serta tetap memiliki semangat untuk bangkit,” ujarnya.
Ia menambahkan, FKIP UMSU juga menyalurkan bantuan pendidikan berupa perlengkapan sekolah.
“Bantuan ini sebagai pengingat bahwa pendidikan tetap penting meskipun dalam kondisi bencana,” katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan III FKIP UMSU, Dr. Mandra Saragih, S.Pd., M.Hum., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan tersebut. “Kami berterima kasih kepada Kepala MAN 1 Langkat, Kepala MTsN 1 Langkat, serta seluruh kepala dusun. Perhatian utama kami adalah mencegah trauma berkepanjangan pada anak-anak agar tidak mengganggu psikologis dan semangat belajar mereka,” tegasnya.
Selain konseling, tim FKIP UMSU juga menggelar senam sehat dan kegiatan storytelling yang dipandu dosen Program Studi PGSD. Suasana ceria tercipta di lokasi pengungsian, membantu mengurangi ketegangan anak-anak. Bantuan pendidikan berupa tas, buku, dan alat tulis turut disalurkan.
Kepala MTsN 1 Langkat, Syamsul Bahri, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kepedulian FKIP UMSU.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Besar FKIP UMSU. Bantuan ini sangat bermanfaat dan menjadi penyemangat bagi anak-anak pengungsi untuk terus belajar di tengah kondisi sulit,” ujarnya. (*)
