TAJDID.ID~Pandan || Alhamdulillah, Pos Koordinasi Wilayah (Poskorwil) Muhammadiyah Sumatera Utara tiba di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Ahad (14/12/2025), untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir bandang dan tanah longsor. Kehadiran tim Poskorwil juga membawa misi asesmen guna memperkuat manajemen Pos Koordinasi Daerah (Poskorda) dan Pos Pelayanan (Posyan) Muhammadiyah di wilayah terdampak bencana.
Rombongan Poskorwil Muhammadiyah Sumut disambut langsung oleh Ketua dan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapteng, Ketua PD ‘Aisyiyah, serta Koordinator Daerah Muhammadiyah Tapteng di Gedung Dakwah Muhammadiyah setempat. Silaturrahim ini menjadi penegasan komitmen persyarikatan dalam merespons bencana secara terorganisir dan berkelanjutan.
Angga Fahmi, Tim Liaison Officer (LO) dan Asesmen Poskorwil Muhammadiyah Sumut, mengatakan bahwa setibanya di Tapteng pihaknya langsung berkoordinasi dengan unsur pimpinan, organisasi otonom, majelis, lembaga, hingga Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Poskor Wilayah Muhammadiyah Sumut menyalurkan bantuan logistik sekitar 1,5 ton berupa paket sembako, obat-obatan, pakaian layak pakai, kebutuhan bayi dan perempuan, serta kebutuhan mendesak lainnya. Beberapa hari ke depan kami juga akan mendampingi Poskorda dan posyan-posyan Muhammadiyah di Tapanuli Tengah,” ujarnya.
Ia menegaskan, penanganan bencana Muhammadiyah mengacu pada konsep **OMOR (One Muhammadiyah, One Response)**, yakni prinsip kesatuan gerak seluruh unsur persyarikatan dalam merespons situasi darurat agar bantuan tersalurkan secara terpadu, efektif, dan tidak tumpang tindih.
“OMOR memastikan Muhammadiyah hadir dengan satu komando, satu gerak, dan satu tujuan: menolong sesama secara cepat dan bermartabat,” tegas Angga Fahmi.
Sementara itu, Koordinator Poskor Daerah Muhammadiyah Tapteng, Herjiano, mengakui bahwa pascabencana banjir bandang dan longsor, pihaknya mengalami kendala komunikasi yang berdampak pada lambatnya koordinasi penanganan di lapangan.
“Kondisi komunikasi pascabencana cukup sulit sehingga koordinasi dengan berbagai pihak tidak optimal. Meski demikian, kami tetap berinisiatif membentuk pos-pos pelayanan di wilayah terdampak banjir dan longsor,” ungkapnya.
Herjiano menambahkan, bantuan dari Poskor Wilayah Muhammadiyah Sumut telah sepenuhnya disalurkan ke tiga titik yang paling terdampak dan selama ini minim sentuhan bantuan kemanusiaan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapanuli Tengah, M. Yusri Tanjung, menegaskan bahwa penanganan bencana membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan keberlanjutan program, tidak berhenti pada fase tanggap darurat semata.
“Penanganan bencana harus berlanjut dari tanggap darurat, transisi, hingga pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Insya Allah, kami akan membentuk empat pos pelayanan di titik-titik yang sangat terdampak untuk membantu pemulihan pascabencana,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Poskor Wilayah Muhammadiyah Sumut atas kepedulian dan konsistensi dalam mengoordinasikan penanganan bencana di Tapanuli Tengah.
“Semoga ikhtiar kemanusiaan ini menjadi amal jariyah dan memperkuat kehadiran Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid di tengah umat,” pungkasnya. (*)








