• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Sabtu, Desember 6, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Politik Alpa Lingkungan

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2025/12/06
in Daerah, Nasional, Opini, Tilikan
0
Politik Alpa Lingkungan

Foto ilustrasi (by AI)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: M. Risfan Sihaloho

 

“Politik Hijau? Tidak Laku di Sini!”

Dalam konstelasi politik Indonesia, isu lingkungan hidup selalu menempati posisi paling bontot—kalah populer dari janji jalan mulus, sembako murah, atau serangan fajar yang dibungkus amplop. Di negeri ini, bicara soal politik hijau (green politics) itu seperti menjual payung di musim kemarau: tidak ada yang mau beli, apalagi membawa pulang.

Para politisi tahu itu betul. Mereka paham bahwa mayoritas konstituen jauh lebih tergoda oleh aroma uang kertas Rupiah berwarna merah ketimbang diskusi serius soal hutan yang botak, sungai yang sekarat, atau udara yang perlahan menggerogoti paru-paru warganya. Maka, jangan heran kalau nyaris tak ada politisi yang tertarik menjadikan isu lingkungan sebagai andalan. Mengapa? Karena tidak menjual. Tidak seksi. Tidak mendongkrak elektabilitas. Tidak bisa dibungkus dengan jargon “perubahan” dalam baliho ukuran raksasa.

Dan yang paling ironis: di negeri yang bencana alamnya datang bergiliran seperti paket promo, jejak dosa ekologis seorang politisi sama sekali tidak dianggap aib. Merusak lingkungan bukanlah skandal. Justru sering dianggap “risiko pembangunan”, narasi sakti yang bisa membersihkan apa pun.

Tetapi begitu banjir datang menggulung, longsor menelan desa, atau kabut asap menghentikan sinar matahari, barulah muncul kesadaran dadakan. Kita lalu berdiskusi panjang, saling tuding, dan mengutuk nasib seolah bencana turun dengan sendirinya, tanpa sebab, tanpa sejarah. Padahal, banyak dari bencana itu bukanlah murka alam, melainkan hasil dari kebijakan yang sembrono: izin konsesi tambang yang dibagikan seperti kupon parkir, hutan yang digunduli dengan brutal, dan tata ruang yang diotak-atik demi kepentingan jangka pendek.

Semua itu terjadi karena dalam kehidupan demokrasi kita, isu lingkungan tidak pernah dianggap penting. Pemilih jarang peduli. Politisi tidak merasa perlu. Dan pejabat yang lahir dari siklus itu pun menjalankan kebijakan dengan mentalitas “asal terpilih lagi, urusan bumi belakangan”.

Ke depan, jika orientasi politik kita masih begini—menyepelekan isu lingkungan sebagai hal remeh—maka jangan kaget kalau bencana akan datang seperti pelanggan setia. Repetitif, rutin, dan makin brutal.

Dan seperti biasa, yang rugi bukanlah elite yang duduk nyaman di kursi empuk ber-AC. Yang rugi dan sengsara selalu rakyat. Rakyat yang rumahnya hanyut. Rakyat yang sawahnya tertimbun. Rakyat yang anaknya batuk tak henti karena asap. Rakyat yang hak hidupnya dicicil oleh kebijakan yang tak pernah memihak masa depan.

Mungkin pada akhirnya, lingkungan hidup baru akan jadi isu penting ketika kita menyadari satu hal sederhana: uang bisa dicetak, jabatan bisa diganti, tapi bumi hanya satu—dan ia tidak menerima permintaan maaf. (*)

Tags: Bencana Banjir Sumateragreen politicsPolitik HijauTulisan M. Risfan Sihaloho
Previous Post

Ustaz Dwi Jatmiko Pimpin Doa Wisuda STT Warga Surakarta, Harapkan Lulusan Siap Mengabdi untuk Bangsa

Next Post

Pertama Dilaksanakan di Jawa Tengah, MTT PDM Pemalang Gelar Kuliah Tarjih

Related Posts

Alhamdulillah, Muhammadiyah Terima 5 Ton Lebih Donasi Bantuan Kemanusian dari Masyarakat Sabang

Alhamdulillah, Muhammadiyah Terima 5 Ton Lebih Donasi Bantuan Kemanusian dari Masyarakat Sabang

6 Desember 2025
105
Posko Bencana Muhammadiyah Sumut Buka Layanan Kesehatan di Langkat

Posko Bencana Muhammadiyah Sumut Buka Layanan Kesehatan di Langkat

6 Desember 2025
107
Kayu Gelondongan dan Hutan Kita

Penderitaan Rakyat Pasca Bencana

5 Desember 2025
108
Deforestasi

Deforestasi

4 Desember 2025
147
Absurditas Jurnalisme Bencana

Absurditas Jurnalisme Bencana

4 Desember 2025
162
Ketika Mantra Pejabat Tak Cukup Sakti Jinakkan Ular Antrian Panjang di SPBU

Ketika Mantra Pejabat Tak Cukup Sakti Jinakkan Ular Antrian Panjang di SPBU

3 Desember 2025
131
Next Post
Pertama Dilaksanakan di Jawa Tengah, MTT PDM Pemalang Gelar Kuliah Tarjih

Pertama Dilaksanakan di Jawa Tengah, MTT PDM Pemalang Gelar Kuliah Tarjih

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In