TAJDID.ID~Seoul || UMSU hadir dalam puncak acara QS Higher Ed Summit: Asia Pacific 2025 yang digelar di Korea University, Seoul, pada 4–6 November 2025. Forum pendidikan tinggi terbesar di kawasan Asia Pasifik ini diikuti oleh lebih dari 800 peserta dari ratusan universitas di seluruh dunia, membahas masa depan pendidikan tinggi di tengah kemajuan kecerdasan buatan (AI), penguatan kemitraan lintas negara, dan kebutuhan keterampilan baru generasi muda.
Forum bertema “Advancing Generational Potential: Skills and Partnerships in the Asia Pacific” ini dibuka oleh Ban Ki-moon, mantan Sekretaris Jenderal PBB, yang menegaskan bahwa Asia Pasifik kini menjadi poros transformasi pendidikan global. Hadir pula Wali Kota Seoul Oh Se-hoon dan Presiden Korea University Prof. Dong-One Kim, yang menekankan pentingnya kolaborasi antaruniversitas dan dunia industri untuk menjawab tantangan zaman.
Dalam kesempatan itu, QS merilis pemeringkatan terbaru QS Asia University Rankings 2026 yang melibatkan lebih dari 1.500 universitas di Asia. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mencatat prestasi membanggakan dengan menempati peringkat 445 di Asia, peringkat 87 di Asia Tenggara, dan peringkat 19 di Indonesia. Capaian ini mempertegas posisi UMSU sebagai universitas swasta unggul yang terus memperkuat kiprahnya di level regional dan internasional.
Laporan QS Insights Pack 2025 yang dirilis dalam forum tersebut menyoroti tiga faktor utama keberhasilan universitas masa depan: kemitraan strategis (partnerships), keterampilan lulusan (skills), dan pemanfaatan AI (artificial intelligence). QS mencatat bahwa universitas dengan jejaring kemitraan global yang kuat memiliki tingkat reputasi akademik dan riset yang lebih tinggi. Selain itu, penguasaan keterampilan digital dan kemampuan beradaptasi terhadap teknologi AI menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya saing alumni di pasar kerja internasional.
Dalam momen tersebut, UMSU juga memanfaatkan kesempatan untuk menjajaki diskusi awal kolaborasi dengan sejumlah universitas di Korea, Vietnam, Hong Kong, dan Taiwan. Pembahasan mencakup program kredit transfer virtual, peluang beasiswa S3, dan riset kolaborasi lintas negara, yang diharapkan memperluas jejaring akademik UMSU dan membuka lebih banyak peluang internasional bagi dosen serta mahasiswa.
Wakil Rektor III UMSU Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, Dr. Rudianto, S.Sos., M.Si., yang hadir langsung di Seoul, menyampaikan bahwa forum ini memberikan inspirasi kuat bagi UMSU untuk mempercepat langkah menuju kampus berdaya saing global.
“QS Summit memperlihatkan dengan jelas bahwa keberhasilan universitas masa depan ditentukan oleh kemitraan yang kuat, kemampuan beradaptasi terhadap teknologi, dan kesiapan alumni menghadapi dunia kerja digital. UMSU akan terus memperkuat arah tersebut melalui kolaborasi riset dan inovasi internasional,” ujar Rudianto melaporkan dari Seoul.
Ia menegaskan, kehadiran UMSU di ajang ini bukan hanya bentuk partisipasi, melainkan komitmen nyata memperluas jejaring global dan mengimplementasikan praktik terbaik pendidikan tinggi di Asia. (*)







