TAJDID.ID~Medan || Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FT UMSU) bersama PT PLN (Persero) UPT Medan dan Baitul Mal Muamalat (BMM) menggelar seminar ilmiah bertajuk “Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman tentang Pemanfaatan Fly Ash and Bottom Ash (FABA)”. Acara digelar pada Rabu (29/10) di Auditorium UMSU Jalan Muchtar Basri No.3 Medan.
Dihadiri lebih dari 300 peserta yang bertujuan untuk memperluas wawasan akademik dan praktisi tentang potensi pemanfaatan limbah batubara sebagai bahan konstruksi ramah lingkungan.
Acara dibuka langsung oleh Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP diwakili Wakil Rektor I, Prof. Dr. Muhammad Arifin Gultom, SH., M.Hum. Dalam sambutannya, dia menyoroti pentingnya keharmonisan antara kebutuhan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
“Menghapus FABA dari kategori limbah B3 memang menuai pro dan kontra. Karena itu, keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan aspek lingkungan harus dijaga,” ujarnya.
Dia berharap mahasiswa dan peneliti dapat melanjutkan riset-riset aplikatif agar pemanfaatan FABA menjadi solusi konstruktif, bukan destruktif.
Kemudian, Dekan Fakultas Teknik UMSU, Ade Faisal, ST., M.Sc., Ph.D dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi strategis antara dunia akademik, industri, dan pemerintah.
“Kami bersama PLN sebagai produsen limbah FABA mencoba mensosialisasikan bahwa limbah ini setelah dikeluarkan dari kategori B3 ternyata bisa dimanfaatkan. Diharapkan kegiatan ini dapat menciptakan kerja sama antara Pemkot Medan, PLN, dan berbagai pemangku kepentingan,” ujar Dekan Fakultas Teknik.
“Di luar negeri, FABA sudah sangat masif digunakan dan terbukti menghemat biaya sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan,” tambahnya.
Asisten Manajer Keuangan dan Umum PT PLN (Persero) UPT Medan, Arif Putra Utama, menegaskan komitmen PLN untuk mendukung ekonomi sirkular dan keberlanjutan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Pemanfaatan FABA menjadi bahan bangunan atau material konstruksi adalah salah satu bentuk nyata inovasi kami agar limbah tak lagi menjadi masalah, melainkan sumber daya baru,” tambah Arif.
Dia juga berharap seminar ini menghasilkan langkah konkret untuk memperluas pemanfaatan FABA sejalan dengan visi PLN menuju green energy, green industry, dan green society.
Sementara itu, Wali Kota Medan diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Melvi Marla Bayana, ST., M.Si menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pengelolaan limbah industri.
“Kebijakan pemanfaatan FABA memiliki dua dimensi penting: lingkungan dan infrastruktur. Kita berpeluang mengurangi polusi sekaligus memperkuat mutu pembangunan,” ujar Melvi.
Katanya, Pemkot siap memfasilitasi kerja sama dan memastikan penggunaan FABA memenuhi standar konstruksi yang aman dan ramah lingkungan.
Seminar ini menghadirkan narasumber dari PLN, Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, serta akademisi teknik sipil dan lingkungan. Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata dan foto bersama seluruh peserta serta mitra kerja.
Fakultas Teknik UMSU berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju kerja sama riset dan implementasi nyata pemanfaatan FABA di sektor konstruksi, mendukung visi pembangunan kota Medan yang maju, kuat, dan ramah lingkungan. (*)








