TAJDID.ID~Jakarta || Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pusat, melalui Pengurus Pusat Brili Agung, menyampaikan kritik terkait pelaksanaan program Business Assistant (BA) Koperasi Merah Putih (KMP) yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi. Meskipun menilai program Koperasi Merah Putih sebagai inisiatif yang sangat baik dan strategis untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan, HIPMI menyoroti bahwa rekrutmen Business Assistant tidak tepat sasaran, berpotensi menggagalkan tujuan awal program dan berujung pada pemborosan anggaran negara.
Brili Agung menjelaskan bahwa kegagalan seleksi terlihat jelas dari dua permasalahan fundamental.
Pertama, kualifikasi Business Assistant yang tidak sesuai kebutuhan lapangan
Diungkapkannya, HIPMI menemukan bahwa sebagian besar Business Assistant yang terpilih disinyalir tidak memiliki rekam jejak yang memadai sebagai pebisnis sukses yang pernah mengembangkan usahanya. Padahal, peran utama seorang Business Assistant adalah menjadi problem solver yang mampu memberikan solusi kongkrit atas permasalahan yang dihadapi Koperasi Merah Putih dalam pengembangan usaha.
“Kesenjangan antara kualifikasi BA dan kebutuhan nyata KMP akan menyebabkan pendampingan yang diberikan tidak efektif dan hanya berkutat pada aspek administratif,” ujarnya.
Kedua, proses rekrutmen yang eksklusif dan minim keterlibatan praktisi. Dijelaskannya, proses rekrutmen Business Assistant Koperasi Merah Putih dinilai tidak melibatkan secara aktif asosiasi pengusaha atau wirausaha di Indonesia. Ketiadaan kolaborasi ini menghasilkan Business Assistant yang kurang memiliki expertise dan pemahaman praktis yang mendalam dalam dunia pendampingan usaha dan pengembangan UMKM.
“Program ini strategis dan memiliki multiplier effect yang luas, namun jika sesuatu diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Jika kondisi ini dibiarkan, tujuan awal direkrutnya BA untuk mendampingi UMKM berpotensi meleset jauh dari target dan hanya akan membuang-buang anggaran yang seharusnya dapat dimanfaatkan lebih efektif,” tegas Brili Agung.
Usulan Solusi Kongkrit dari HIPMI
Untuk memastikan program Koperasi Merah Putih berjalan optimal dan mencapai sasaran, HIPMI mengajukan dua usulan solusi kongkrit kepada pihak penyelenggara program:
1. Libatkan Asosiasi Pengusaha Sebagai Tim Expert Mentor: Kementerian Koperasi harus segera melibatkan asosiasi pengusaha seperti HIPMI untuk menjadi tim ahli (expert mentor) yang akan memberikan bimbingan dan pelatihan lanjutan bagi para Business Assistant terpilih. Keterlibatan ini akan menjamin transfer pengetahuan dan pengalaman bisnis praktis yang dibutuhkan KMP.
2. Lakukan Tes Lanjutan (Follow-up Test): Segera laksanakan tes lanjutan atau verifikasi komprehensif bagi seluruh Business Assistant untuk memverifikasi secara langsung pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan mereka dalam menyelesaikan kasus-kasus nyata dalam dunia usaha.
HIPMI siap berkolaborasi penuh dengan pemerintah untuk menyukseskan Koperasi Merah Putih sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan, namun mendesak agar evaluasi dan perbaikan seleksi Business Assistant segera dilakukan demi menjamin kualitas pendampingan yang diterima oleh Koperasi Merah Putih. (*)