TAJDID.ID~Langkat || Udara pagi di Desa Timbang Jaya, Kabupaten Langkat, terasa segar ketika warga menyaksikan pelepasan 1.000 ekor benih ikan air tawar ke dalam keramba irigasi desa. Kegiatan ini bukan sekadar simbol, melainkan wujud nyata gerakan pemberdayaan masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Program ini diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial (HMJ IKS) FISIP UMSU melalui kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), dengan dukungan kolaborasi kemitraan dari Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (MKS PWA) Sumatera Utara, yang dipimpin oleh Yurisna Tanjung.
Pemberian 1.000 ekor benih ikan air tawar kepada Kelompok Patriot Keramba Mandiri menjadi langkah lanjutan dari upaya sebelumnya, di mana tim pelaksana telah menebar 500 ekor bibit ikan. Program ini menggunakan aliran irigasi sebagai media utama, dengan sistem pakan alami dari budidaya magot—bagian dari subprogram yang dikembangkan mahasiswa untuk mengoptimalkan sumber daya lokal tanpa merusak ekosistem.
Dalam sambutannya, Yurisna Tanjung menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat dakwah sosial ‘Aisyiyah yang berpihak pada penguatan ekonomi keluarga dan kemandirian masyarakat desa.
“Majelis Kesejahteraan Sosial ‘Aisyiyah Sumatera Utara hadir bukan hanya untuk memberi bantuan, tetapi untuk menumbuhkan kemandirian. Ketahanan pangan adalah fondasi kesejahteraan. Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin menunjukkan bahwa kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan organisasi sosial bisa menjadi solusi nyata menghadapi tantangan perubahan iklim,” ujarnya.
Sementara itu, Eriadi, Kepala Desa Timbang Jaya, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung inisiatif ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada MKS ‘Aisyiyah dan mahasiswa UMSU. Program ini bukan hanya membantu warga memiliki sumber pangan yang berkelanjutan, tapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan di desa kami,” tutur Eriadi.
Dari sisi pelaksana, Nurliana Sari Margolang, Ketua Tim PPK Ormawa HMJ IKS FISIP UMSU, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjaga keberlanjutan program.
“Keberhasilan program ini tidak bisa berdiri sendiri. Kami butuh dukungan dari masyarakat, pemerintah desa, organisasi sosial, hingga perguruan tinggi. Kemitraan multipihak adalah kunci agar program ketahanan pangan ini terus berlanjut dan memberi manfaat jangka panjang bagi desa,” jelas Nurliana.
Melalui program keramba ikan air tawar ramah lingkungan ini, masyarakat Desa Timbang Jaya tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi juga berperan aktif dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Dengan sistem pakan alami dari magot, biaya operasional menjadi efisien dan hasil panen lebih berkelanjutan.
Langkah kecil ini mungkin tampak sederhana, namun di baliknya tersimpan kekuatan besar: kolaborasi, kepedulian, dan harapan untuk masa depan pangan yang lebih tangguh. (*)