TAJDID.ID~Yogyakarta || Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberikan perhatian tentang pentingnya pembinaan sepak bola usia dini yang berfokus pada pengembangan keterampilan individu dan permainan menyenangkan, bukan kemenangan semata.
Hal itu disampaikan dalam diskusi Ngaji Olahraga bertema Pembinaan Sepak Bola Usia Dini melalui pembelajaran yang digelar secara virtual, Rabu (10/9). Acara dibuka dengan sambutan dari ketua LPO PP Muhammadiyah Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., kemudian dilanjutkan materi dari Coach Didi Sutanto dari pelatih tim sepakbola putri SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. dan Coach Ajuran kepala sekolah dan pelatih berlisensi B dari SMP Muhammadiyah 7 Panton Labu Aceh. Acara diikuti jajaran LPO dari tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, serta penggiat sepak bola dari berbagai daerah.
Menurut Coach Didi Sutanto pembinaan di usia dini (6–12 tahun) harus menekankan penguasaan teknik dasar, ball mastery, koordinasi, passing, dribbling, dan shooting. Filosofi pelatihan mengikuti panduan FIFA, KNVB, dan PSSI Filanesia dengan pola latihan 2–4 kali per minggu sesuai kelompok umur.
“Pelatih jangan menanamkan ketakutan ketika anak melakukan kesalahan, melainkan membimbing dengan cara yang tepat. Di usia dini, kuncinya adalah fun game, kreativitas, dan kepercayaan diri,” ujar Coach Didi Sutanto mengutip pandangan tokoh sepak bola internasional seperti Arsène Wenger dan Ruth Gully.
Sementara itu Coach Ajuran menyatakan pentingnya pengembangan pemain muda yang bisa dilakukan melalui sekolah Muhammadiyah. “Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan pemain muda. Muhammadiyah ingin ambil bagian lewat kompetisi sendiri, agar bibit-bibit terbaik tidak sekadar lahir dari latihan, tetapi juga dari pertandingan,” tegas Coach Ajuran. Kelas Khusus Olahraga di berbagai sekolah Muhammadiyah, Sekolah Sepakbola yang dikelola Muhammadiyah, dan ekstra kurikuler sepakbola bisa terus dikembangkan.
Muhammadiyah menilai kontribusi organisasi dalam olahraga, khususnya sepak bola, bukan hal baru. Sejarah mencatat tokoh-tokoh Muhammadiyah ikut berperan dalam berdirinya PSSI. Karena itu, upaya memperkuat pembinaan usia dini dianggap sebagai langkah strategis untuk membawa sepak bola Indonesia lebih maju di masa depan. (GS/DS/AJ)








