TAJDID.ID~Surabaya || Elemen warga Surabaya begitu juga warga Muhammadiyah begitu antusias bergabung bersama menuju Tugu Pahlawan untuk membulatkan telat untuk berikrar jogo Suroboyo dengan penuh ketulusan. Ribuan warga Surabaya memadati area Tugu Pahlawan dengan tertib dan kondusif, saling bertegur sapa sesama saudara lintas agama, profesi dan latar belakang untuk menjaga kota Surabaya yang lebih aman, dan jauhi segala bentuk permusuhan lebih lebih melakukan anarki sangat menodai persatuan.
Demikian disampaikan Dr. Muhammad Ridwan ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya saat menghadiri Ikrar Jogo Surabaya pada hari kamis (4/9/2025) di Tugu Pahlawan Surabaya.
Setelah bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh khidmat, dilanjutkan pembacaan doa yang dipimpin Dr. M. Yazid selaku Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surabaya, dalam lantunan doanya disampaikan, pada hari ini, kamis, 11 Rabiul Awwal 1447 Hijriyah yang bertepatan tanggal 4 September 2025, di lapangan Tugu Pahlawan untuk Ikrar Jogo Suroboyo, dengan terus membawa rasa cinta solidaritas dan gotong royong dalam membangun bangsa dan negeri kami, sehingga Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh, Indonesia Kuat, Indonesia Bermartabat, Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, dan Indonesia Maju, dapat terwujud selalu.
Ya Allah Ya Salam Ya Hafidz.
Engkaulah Dzat Yang Maha Menjaga dan Melindungi, karuniakanlah keselamatan kepada kami sebangsa dan setanah air, jauhkan dari segala musibah, bala’, penyakit dan fitnah. Lindungi dan jaga kami dari segala bentuk perpecahan, pertengkaran, adu domba, sehingga kami bisa mewujudkan dan membumikan persaudaraan dan persatuan, gotong royong dan saling tolong menolong sehingga terbangun kehidupan yang aman, rukun, damai dan harmoni. Aamiin.
Setelah berdoa dengan penuh khusuk dan air mata dilanjut pembacaan Ikrar Jogo Suroboyo.
Kami, arek Suroboyo, berikrar:
1. Menjaga Surabaya tetap aman, damai dan rukun dalam kebersamaan
2. Menguatkan gotong royong, sebagai jati diri warga kota, demi masa depan Surabaya
3. Menyampaikan aspirasi dengan kritis, tertib, dan tidak mudah terprovokasi.
4. Menolak segala bentuk kekerasan dan perusakan dalam menyampaikan aspirasi
5. Tetap bersatu dalam harmoni, anti anarki, dan bersama-sama jogo Suroboyo
6. Suroboyo! Wani wani wani!
Setelah pembacaan ikrar jogo Suroboyo dilanjut sambutan Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi. Beliau mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas karunia nikmat yang diberikan-Nya.
“Pada pagi hari ini kita berkumpul di Tugu Pahlawan untuk berikrar bersama jogo Suroboyo. Seperti kita ketahui bersama hari ini Surabaya terluka akibat aksi anarki, sehingga bagaimana kita semua untuk menjaga Surabaya, para pahlawan yang begitu besar perjuangannya dan partisipasi seluruh masyarakat yang begitu besar, untuk terwujudnya Surabaya yang aman. Bagaimana kita bisa menjaga suasana yang guyub dan rukun, saling menghormati, bukan merusak dan menyakiti ,” tuturnya.
Beliau menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen warga Surabaya untuk partisipasinya jogo Suroboyo, bersama menjaga keamanan. “Jangan sampai semangat kepahlawanan kita pudar, kita harus bangkit. Agama kita mengajarkan bagaimana kita bisa bermanfaat terhadap sesama, mewujudkan karya sebagai amal soleh kita, jauhi kesombongan karena merusak persaudaraan.
Lebih lanjut disampaikannya, bahwa hari ini aura arek arek Suroboyo begitu kuat terlihat menunjukkan semangat kepahlawanan. Ia pun berharap semoga deklarasi ini dapat mewujudkan ketenangan dan keamanan.
“Jangan merusak dan menumpahkan darah, kita semua bersaudara. Mulai dari akar rumput masyarakat yang saling bahu membahu dan komitmen berikrar agar Surabaya tetap aman. Waktunya sekarang ini kita bergoyang royong, bahwa darahnya arek Suroboyo adalah darah kepahlawanan, mari kita jaga Surabaya dari berbagai kerusakan. Ayo bersatu jogo Suroboyo, tetap mempertahankan keamanan untuk Surabaya kondusif,” ujarnya.
“Merdeka Merdeka Merdeka! Arek arek Suroboyo merdeka dari segala bentuk anarki,”j pungkas wali kota Surabaya dengan penuh semangat mengobar darah kepahlawanan untuk Surabaya yang aman penuh persaudaraan. (*)
Penulis: Andi Hariyadi