• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Senin, Agustus 18, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

17 Agustus 2025: Jeritan Tangisan Sejarah, Garuda Sakit

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2025/08/17
in Nasional, Opini
0
17 Agustus 2025: Jeritan Tangisan Sejarah, Garuda Sakit

Foto ilustratif. (AI)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Nashrul Mu’minin

Content writer yogakarta

 

Indonesia memperingati hari kemerdekaan pada 17 Agustus 2025, namun suasana yang seharusnya meriah justru ternodai oleh kenyataan getir. Berita tentang korupsi, intrik politik, dan perpecahan bangsa terus menyeruak, membuat rakyat semakin muak.

Simbol-simbol kebanggaan bangsa kalah populer oleh kibaran bendera-bendera fiksi dari budaya populer seperti anime One Piece. Fenomena ini menjadi potret suram tentang krisis identitas nasional sekaligus tanda bahaya bagi kelangsungan peradaban bangsa.

Indonesia saat ini bagaikan kapal yang berlayar di tengah badai, namun banyak awak kapalnya justru sibuk memperkaya diri. “Tikus-tikus koruptor” menjadi sebutan yang terlalu sering kita dengar, tapi jarang benar-benar diberantas.

Setiap tahun, kasus korupsi terungkap, dari level daerah hingga pusat. Dana rakyat yang seharusnya dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan publik malah menguap ke rekening pribadi para pejabat serakah.

Rakyat semakin muak, sementara elit politik sibuk saling jegal, membuat suasana Indonesia terasa gelap. Politik yang seharusnya menjadi sarana luhur untuk memperjuangkan kepentingan rakyat justru berubah menjadi panggung sandiwara penuh kebohongan.

Di tengah kegelapan itu, muncul satu generasi yang sesungguhnya memiliki potensi besar untuk menjadi pilar peradaban baru: Generasi Z. Mereka lahir di era digital, terbiasa dengan arus informasi cepat, dan mampu menembus batas ruang serta waktu.

Generasi Z harus berani mengambil posisi sebagai penopang peradaban dan membangun gerakan moral, intelektual, dan sosial yang mendorong bangsa ini kembali kepada cita-cita luhur kemerdekaan.

Mereka harus mampu membangun gerakan yang mendorong lahirnya wacana baru tentang keadilan sosial, solidaritas, dan pentingnya budaya lokal yang berpadu dengan kemajuan global.

Dengan keberanian mereka dalam bersuara di dunia digital, koruptor dan politisi busuk tidak akan lagi merasa nyaman. Dengan kemampuan mereka mengorganisasi gerakan melalui teknologi, aspirasi rakyat bisa tersampaikan tanpa harus selalu bergantung pada wakil rakyat yang sering kali justru mengkhianati amanah.

Generasi Z harus belajar dari sejarah, menggali nilai perjuangan para pendiri bangsa, dan menghidupkan kembali makna kemerdekaan sebagai perjuangan tanpa akhir.

Kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan fisik, tapi juga bebas dari tirani korupsi, bebas dari politik kotor, bebas dari penindasan sistem yang menindas rakyat kecil.

Hanya dengan begitu, generasi ini bisa menjadi penopang peradaban dan benar-benar membawa kemajuan bagi Indonesia. Menurut saya, kegelapan politik hari ini justru bisa menjadi bahan bakar bagi Generasi Z untuk menyalakan obor peradaban baru.

Mereka tidak boleh puas hanya dengan mengkritik, tapi harus hadir dengan gagasan dan aksi nyata. Indonesia memang sedang dilanda kesedihan dan ricuh, namun justru di saat-saat gelap inilah sebuah generasi diuji.

Apakah mereka akan menyerah dan hanyut dalam arus, atau bangkit menjadi pilar yang menyangga masa depan bangsa? Generasi Z harus memilih yang kedua, karena masa depan Indonesia ada di tangan mereka.

Jeritan tangisan sejarah hari ini menjadi panggilan bagi Generasi Z untuk bangkit dan membawa perubahan. Garuda sakit, tapi masih bisa terbang tinggi jika Generasi Z mau mengambil peran sebagai penopang peradaban.

Menurut saya, Generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi penopang peradaban dan membawa kemajuan bagi Indonesia. Mereka harus berani mengambil posisi dan memperjuangkan hak-hak rakyat dengan keberanian dan kemampuan mereka. (*)

Tags: GarudaHUT RI 80
Previous Post

31 Mahasiswa FKIP UMSU Ikuti KKN Internasional di Satun Thailand

Related Posts

No Content Available

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In