TAJDID.ID~Medan || Delegasi Iloilo Science and Technology University (ISUFST) Filipina kunjungi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dalam rangka kolaborasi program SEA Teacher dan Riset. Kunjungan ini dilakukan di Ruang Rapat UMSU Jalan Muchtar Basri No.3 Medan, Rabu (16/7).
Pada program SEA Teacher kali ini, UMSU kedatangan 3 mahasiswa dari ISUFST Filipina yang akan melakukan kegiatan mengajar di sekolah mitra yakni Sekolah Islam Al-Amjad Medan. Selain itu, berlangsung diskusi kolaborasi riset yang akan dilakukan antara UMSU dan ISUFST ke depannya.
Dekan Fakultas Keguruan ISUFST Dr. Rene Estomo menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat dari UMSU.
“Indonesia negara yang bagus dan orang-orangnya baik. Terima kasih banyak atas sambutan yang luar biasa. Ini batch ke-2 kami. Kami sangat senang memilih UMSU dan melakukan kolaborasi, ” ujarnya.
Dia menambahkan, “Saya senang dengan perbedaan budaya, kita bisa bekerja dan belajar bersama. Selain SEA Teacher, kami juga ada program pertukaran ke Jepang dan Taiwan. Terima kasih atas waktunya dan effort-nya,” lanjutnya.
Kemudian, Wakil Rektor III UMSU, Assoc. Prof. Dr. Rudianto, M.Si menyambut hangat delegasi dari Filipina. “Selamat datang teman-teman dari Filipina untuk join program SEA Teacher Program. Terkait program ini, mulai dari tahun 2018 kita sudah kedatangan mahasiswa dari Thailand dan Filipina” katanya.
Dia juga memperkenalkan UMSU sebagai kampus yang menuju internasional dan sangat terbuka dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang agama, suku dan budaya.
“Di sini tidak ada masalah dengan latar belakang agama dan budaya mahasiswa, karena UMSU inklusif dan toleran,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor III turut menyampaikan UMSU telah terekognisi secara nasional dan internasional serta memiliki fasilitas yang mumpuni untuk pembelajaran. “Kami sangat konsern dengan internasionalisasi, dan kami sangat senang dengan berbagai aktivitas internasionalisasi. Kami juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari berbagai negara,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Dekan I FKIP UMSU Dr. Hj. Dewi Kesuma Nasution, M.Hum sekaligus PIC SEA Teacher mengatakan, dalam program ini mahasiswa dari ISUFST akan mengikuti observasi sekaligus praktik mengajar di sekolah Islam Al-Amjad selama satu bulan. “Mahasiswa akan melakukan praktik di Al Amjad, selama tiga hari mereka observasi dan praktik mengajar. Kita bisa kolaborasi bagaimana belajar mengajar di sini,” ujar Dewi.
WD I FKIP itu berharap kolaborasi antara UMSU dan ISUFST dapat terus berkembang, tidak hanya sebatas program pertukaran mahasiswa, tetapi juga mencakup penelitian dan aktivitas akademik lainnya.
“Kita harap kolaborasi tidak hanya pertukaran tapi juga kolaborasi penelitian dan lainnya. Mahasiswa bisa mendapatkan informasi dan pertukaran pengalaman dari kegiatan ini,” jelasnya.
Selanjutnya, Ketua Yayasan Sekolah Islam Al-Amjad H. Fadillah, M.M yang juga alumni UMSU, menyampaikan rasa bangganya bisa kembali berkontribusi dalam program internasional ini.
“UMSU bukan hanya partner, banyak kenangan di sini karena saya juga alumni sini. Saya mahasiswa pertama di sini di FEB. Saya senang karena UMSU selalu percaya Al-Amjad untuk memberikan mahasiswa asing kesempatan belajar di Al-Amjad,” ujarnya penuh semangat.
Lalu, perwakilan mahasiswa ISUFST Kathleen Hope Polison Marte membagikan pengalamannya selama berada di Indonesia.
“Indonesia seperti Filipina dan saya tidak homesick karena orang-orangnya seperti orang Filipina. Saya rasa hanya makanannya saja yang pedas, saya juga mencoba minuman yang enak di Indonesia dan saya suka. Ketika menginap di hotel saya suka, tapi pagi hari cukup dingin. Terima kasih UMSU atas penyambutan yang luar biasa kami di Indonesia,” ungkapnya.
Turut hadir Dekan FKIP UMSU Dra. Hj. Syamsuyurnita, M.Pd, Koordinator SEA Teacher Dr. Yayuk Hayulina Manurung, M.Hum, Ketua OIC Rafieqah Nalar Rizky, S.Sos.,M.A dan jajaran.
Kegiatan SEA Teacher ini menjadi bukti nyata komitmen UMSU dalam mendukung internasionalisasi pendidikan, sekaligus mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Filipina melalui pertukaran budaya dan akademik. (*)