• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Selasa, Juli 15, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Akademis UMSU Bongkar Neo-Feodalisme Politik: Oligarki Memangsa Demokrasi!

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2025/07/12
in Daerah, Muhammadiyah, Nasional
0
Akademis UMSU Bongkar Neo-Feodalisme Politik: Oligarki Memangsa Demokrasi!

Dr. Mujahiddin MAP

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID~Medan || Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr. Mujahiddin MAP mengungkap korelasi mengerikan antara politik uang dan kelahiran kembali feodalisme dalam bentuk baru (neo-feodalisme) pada Diskusi Politik Bulanan LHKP-PW Muhammadiyah Sumut.

Acara yang digelar di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Medan, Sabtu (12/7), ini juga menghadirkan Dr. Faisal Riza (UINSU), Dr. Warjio, dan Dr. Amsal Nasution, dengan dioandu moderator Dr. Sahran Saputra.

Neo-Feodalisme: Oligarki Modern yang Memakan Demokrasi

Berdasarkan analisis genealogis, Mujahiddin menjelaskan, politik uang merupakan warisan feodalisme. Politik uang adalah produk sistem patron-klien feodal, di mana kekuasaan bergantung pada kontrol sumber daya oleh segelintir elite.

Menurutnya, oligarki adalah manifestasi neo-feodalisme, dimana kekuasaan dan kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir elite yang membatasi mobilitas sosial rakyat. “Dalam konteks kekinian, kelompok oligarki bertindak sebagai ‘tuan tanah modern’ yang menguasai ekonomi dan politik melalui jaringan koneksi eksklusif,” ungkap Ketua Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU ini.

Akibatnya, kata Mujahiddin, muncul potret ketimpangan ekstrem di negeri ini, dimana kekayaan 50 orang terkaya Indonesia setara dengan harta 50 juta warga biasa atau 15% PDB nasional.

Selain itu, politik dinasti dan kapitalisasi simbol kekuasaan adalah wajah baru feodalisme yang melahirkan ‘pemerintahan boneka’. “Dalam arena kuasa ala Bourdieu, politik uang adalah senjata elite untuk mereproduksi hierarki melalui modal ekonomi dan simbolik.” tegasnya.

Selanjutnya Dr. Mujahiddin mengutip temuan kritis Aspinall dan Berenschotb tentang 7 bentuk transaksi kuasa: yakni dalam bentuk  kontrak pemerintah, jabatan, layanan publik, program sosial, bansos, perizinan, dan uang tunai.

Jejak Klientelisme: Dari Pilpres 2009 hingga 2024

 

Dr Mujahidin menjelaskan bagaimana bentuk Transaksi Kuasa: diantaranya Kontrak pemerintah, jabatan, layanan publik, program sosial, bansos, perizinan, dan uang tunai.

Terkait Jaringan Patron-Klien, Mujahiddin menyebut Lembaga politik bekerja melalui “personalized network for material benefits”, mengubah demokrasi menjadi pasar transaksional.

“Pada 2024 praktik ini masih terjadi. Aliran dana kampanye terselubung masih terjadi melalui skema proyek fiktif dan bansos politik,” ungkapnya.

.Reformasi Sistem: Gagasan Radikal

Untuk memutus siklus neo-feodalisme, Dr. Mujahiddin merekomendasikan beberapa hal.

Pertama, audit publik Partai Politik harus dilakukan. “Tutup partai yang terbukti melanggar!” tegasnya.

Kedua, ganti sistem pemilu. “Terapkan kembali sistem proporsional tertutup dan pilkada melalui DPRD untuk minimalkan transaksi individu,” ujarnya

Ketiga, peringatan Keputusan MK No.135/2023: Dikatajannya, penunjukan Pejabat Daerah (PJ) oleh pusat dangat berpotensi menghidupkan “pemerintahan boneka”.

Keempat, perkuat Lembaga Legislatif: “Sepertinya kita perlu hadirkan utusan golongan sebagai penyeimbang oligarki di parlemen,” ujar Mujahiddin.

Muhammadiyah: Garda Terdepan Lawan Ketimpangan

Menanggapi hal ini, Ketua LHKP-PWMSU, Shohibul Anshor Siregar, menegaskan peran strategis lembaga yang dipimpinnya.

Siregar mengatajan, LHKP Muhammadiyah akan mendorong kebijakan berkeadilan dan mengawal netralitas organisasi. “Kita harus jadi benteng melawan politik transaksional yang merusak martabat bangsa.” ujarnya.

“Partisipasi warga Muhammadiyah dalam politik sehat adalah jihad konstitusional!”
imbuhnya.

Tindak Lanjut: Deklarasi Anti-Feodalisme

Diskusi dihadiri puluhan aktivis, akademisi, dan perwakilan PWM se-Sumut ini ditutup dengan sejumlah komitmen:

  • Riset Lanjutan. LHKP-PWMSU akan mengkaji implementasi sistem proporsional tertutup.
  • Advokasi Kebijakan: Desakan revisi UU Pemilu dan penguatan pengawasan dana kampanye.
  • Pendidikan Politik. Kaderisasi pemilih kritis berbasis pesantren dan kampus Muhammadiyah.

Menurut Siregar, komitmen ini selaras dengan fungsi strategis LHKP. Fungsi strategis LHKP meliputi: Pengembangan partisipasi politik warga, advokasi kebijakan publik berkeadilan, penjaga netralitas dan integritas institusi dan pusat kajian politik kebangsaan. (*)

Tags: Dr. Mujahiddin MAPLHKPLHKP PWM SumutMuhammadiyah Sumut
Previous Post

Politik Uang Ancam Legitimasi Demokrasi, Akademis UINSU: 46,9% Masyarakat Masih Toleran!

Next Post

Diskusi Bulanan LHKP-PWM Sumut: Himpun Gagasan Kritis Menuju Muktamar Muhammadiyah 2027

Related Posts

Diskusi Bulanan LHKP-PWM Sumut: Himpun Gagasan Kritis Menuju Muktamar Muhammadiyah 2027

Diskusi Bulanan LHKP-PWM Sumut: Himpun Gagasan Kritis Menuju Muktamar Muhammadiyah 2027

12 Juli 2025
117
Politik Uang Ancam Legitimasi Demokrasi, Akademis UINSU: 46,9% Masyarakat Masih Toleran!

Politik Uang Ancam Legitimasi Demokrasi, Akademis UINSU: 46,9% Masyarakat Masih Toleran!

12 Juli 2025
175
Pagi ini LHKP Muhammadiyah Sumut Kembali Gelar Diskusi Bulanan: Ulas Soal Politik Kepartaian

Pagi ini LHKP Muhammadiyah Sumut Kembali Gelar Diskusi Bulanan: Ulas Soal Politik Kepartaian

12 Juli 2025
139
Ketua PP Muhammadiyah Puji Semangat ‘Jihad’ Muhammadiyah Labuhan Batu Selatan

Ketua PP Muhammadiyah Puji Semangat ‘Jihad’ Muhammadiyah Labuhan Batu Selatan

13 Mei 2025
138
Aisyiyah Sumut Berkemajuan, Tiga Majelis & Lembaga Gelar Seminar Nasional Terkait Kekerasan Perempuan

Aisyiyah Sumut Berkemajuan, Tiga Majelis & Lembaga Gelar Seminar Nasional Terkait Kekerasan Perempuan

23 Desember 2024
124
47 Sekretaris Muhammadiyah se-Sumut Ikuti Pelatihan Penggerak Madya

47 Sekretaris Muhammadiyah se-Sumut Ikuti Pelatihan Penggerak Madya

23 Desember 2024
134
Next Post
Diskusi Bulanan LHKP-PWM Sumut: Himpun Gagasan Kritis Menuju Muktamar Muhammadiyah 2027

Diskusi Bulanan LHKP-PWM Sumut: Himpun Gagasan Kritis Menuju Muktamar Muhammadiyah 2027

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In