TAJDID.ID~Tuban || Perjalanan selama delapan hari ke Jepang yang semula hanya untuk memenuhi undangan pernikahan salah satu alumni SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban berubah menjadi misi strategis tak terduga. Kepala sekolah Suyanto tidak menyia-nyiakan momentum itu.
Di sela-sela waktu luangnya, Suyanto menanggalkan jas tamu undangan dan mengenakan peran diplomatik informal, memperkuat jaringan kerja sama dengan perusahaan Jepang yang selama ini menjadi tujuan utama lulusan sekolah yang dipimpinnya.
Ia menjajaki peluang kerja dan pemagangan bagi siswa melalui pertemuan langsung dengan tiga perusahaan besar yang bergerak di sektor perikanan tangkap dan pengolahan ikan.
Tiga nama yang disebut-sebut sebagai gerbang emas bagi tenaga kerja asal Indonesia di bidang maritim: Tee Kay Corporation, Maruichi, dan Harada Corporation.
Tee Kay Corporation, yang dikenal merekrut peserta magang (Jisshuusei) di bidang kapal penangkap ikan dan pengolahan makanan laut, menjadi perusahaan pertama yang dikunjungi. Perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir menjadi rekan aktif dalam menerima lulusan-lulusan kompeten dari SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban.
Kunjungan berlanjut ke Maruichi, perusahaan yang membuka jalur khusus tenaga kerja migran dengan skema Tokutei Ginou skema kerja terampil yang memberikan kesempatan lebih luas bagi pekerja Indonesia. Fokusnya, bidang penangkapan ikan laut.
Suyanto juga menemui pihak Harada Corporation, perusahaan yang beroperasi di dua sektor sekaligus, penangkapan ikan dan pengolahan makanan laut. Keduanya menjadi titik krusial dalam peta kerja sama luar negeri SMK Pelayaran Muhammadiyah tersebut.
“Ini bukan sekadar kunjungan basa-basi. Kami ingin memastikan kesinambungan antara pendidikan vokasi dan dunia kerja, khususnya sektor perikanan yang menjadi tulang punggung sekolah kami,” ujar Suyanto dalam singkat melalui WhatsApp.
Langkah kepala sekolah ini menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya berhenti di ruang kelas. Di tangan pemimpin yang peka terhadap peluang, bahkan sebuah undangan pernikahan bisa menjadi pintu gerbang baru bagi masa depan ratusan Taruna-taruni. (*)
✒️ Iwan Abdul Gani