• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Selasa, Juli 1, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Raja Ampat Terpenjara dalam Logika Makroekonomi yang Merusak

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2025/06/10
in Daerah, Nasional
0
Raja Ampat Terpenjara dalam Logika Makroekonomi yang Merusak
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID~Medan || Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar,
mengkritik keras kebijakan makroekonomi nasional yang menurutnya telah menjerumuskan Raja Ampat ke dalam krisis ekologis dan ekonomi yang berkepanjangan.

Ia menyebut situasi ini sebagai bentuk nyata dari “penjara makroekonomi”—suatu jebakan kebijakan yang mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal demi angka-angka pertumbuhan ekonomi jangka pendek.

“Raja Ampat hari ini adalah simbol kegagalan makroekonomi nasional dalam memahami dan menghargai keberlanjutan. Pendekatan yang hanya mengejar pertumbuhan investasi dan ekspor tambang telah membunuh potensi ekonomi lokal yang jauh lebih berkelanjutan,” ujar Siregar dalam wawancara di Medan, Ahad (9/6).

Ia merujuk pada masuknya industri pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat yang dekat dengan kawasan konservasi dan pemukiman masyarakat adat.

“Alih-alih memperkuat ekonomi masyarakat, kehadiran tambang justru mencabut akar ekonomi lokal yang bertumpu pada pariwisata berbasis konservasi. Ini adalah kekeliruan fatal,” tegasnya.

Menurut Shohibul, pariwisata dan konservasi alam di Raja Ampat memiliki potensi ekonomi berkelanjutan yang jauh lebih besar dibandingkan sektor ekstraktif.

“WWF telah mengestimasi potensi ekonomi dari sektor kelautan dan pariwisata di Raja Ampat mencapai Rp1,7 triliun per tahun jika dikelola dengan benar. Tapi semua itu dikorbankan demi logika makroekonomi yang keliru,” jelasnya.

Shohibul menyoroti peran penting Menteri Keuangan dalam menciptakan kondisi ini.

“Kebijakan fiskal dan insentif bagi industri tambang yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan adalah akar dari krisis ini. Menteri Keuangan adalah aktor utama yang paling bertanggung jawab. Ia gagal dalam mengelola trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah lalai dalam menegakkan perlindungan atas pulau-pulau kecil seperti Raja Ampat, yang semestinya dilindungi berdasarkan hukum.

“Lebih dari 500 hektare hutan telah rusak. Terumbu karang pun terancam. Ini bukan sekadar kerusakan lingkungan, tapi keruntuhan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Dalam konteks yang lebih luas, Shohibul menyatakan bahwa apa yang terjadi di Raja Ampat mencerminkan kelemahan sistemik dalam perencanaan pembangunan nasional.

“Ini bukan semata soal tambang. Ini adalah cermin dari cara berpikir negara yang masih mengukur kemajuan dengan angka-angka di atas kertas, bukan dengan kualitas hidup dan keberlanjutan,” tegasnya.

Ia mendesak pemerintah untuk segera menghentikan ekspansi tambang di Raja Ampat dan mengembalikan fokus pembangunan pada sektor yang berakar pada kearifan lokal dan konservasi.

“Kalau negara masih ingin punya masa depan, maka Raja Ampat harus dilindungi, bukan dijual,” pungkasnya. (*)

Tags: Raja Ampatshohibul anshor siregarTambang Nikel Raja Ampat
Previous Post

Sekolah 5 Hari, Ethics of Care: Solusi atau Ilusi?

Next Post

Arif Fauzi: Jalan Sehat Media Strategis Jadikan MBS Zam-Zam Tetap MANTAP

Related Posts

Rusaknya “Dalihan Na Tolu” dalam Korupsi Jalan di Sumut

Rusaknya “Dalihan Na Tolu” dalam Korupsi Jalan di Sumut

28 Juni 2025
188
Penyiksaan oleh Aparat TNI-Polri di Sumut Ancam Demokrasi dan Hak Asasi Warga

Penyiksaan oleh Aparat TNI-Polri di Sumut Ancam Demokrasi dan Hak Asasi Warga

27 Juni 2025
129
Burkina Faso di Bawah Ibrahim Traoré: Cermin Warisan Kolonialisme dan Peringatan Krusial bagi Indonesia

Burkina Faso di Bawah Ibrahim Traoré: Cermin Warisan Kolonialisme dan Peringatan Krusial bagi Indonesia

25 Juni 2025
132
Masukan untuk Presiden: Keempat Pulau itu Milik Aceh

Masukan untuk Presiden: Keempat Pulau itu Milik Aceh

15 Juni 2025
152
Fordek FH PTM Se-Indonesia: Hentikan secara Total Aktivitas Pertambangan Nikel di Raja Ampat!

Fordek FH PTM Se-Indonesia: Hentikan secara Total Aktivitas Pertambangan Nikel di Raja Ampat!

13 Juni 2025
117
Pertumbuhan Melambat: Pemerintah Harus Evaluasi Diri

Pertumbuhan Melambat: Pemerintah Harus Evaluasi Diri

10 Juni 2025
116
Next Post
Arif Fauzi: Jalan Sehat Media Strategis Jadikan MBS Zam-Zam Tetap MANTAP

Arif Fauzi: Jalan Sehat Media Strategis Jadikan MBS Zam-Zam Tetap MANTAP

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In