TAJDID.ID~Lamongan || SMP Muhammadiyah 14 Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan, terus menunjukkan komitmennya dalam melakukan lompatan transformasi pendidikan.
Bekerja sama dengan Marshall Cavendish Education dari Singapura, lembaga pendidikan ini menggelar sosialisasi kebijakan pembelajaran Artificial Intelligence (AI), Rabu, 4 Juni 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Abdurahman Syamsuri itu dihadiri para wali siswa kelas VII dan VIII SMPM Jipat.
Abdul Hakam Mubarok selaku pengasuh pondok pesantren Karangasem, dalam sambutannya, menyatakan bahwa kerja sama internasional ini merupakan bagian dari strategi percepatan transformasi pendidikan di lingkungan pondok pesantren.
“Kita tidak ingin tertinggal dalam revolusi teknologi. Pembelajaran AI harus dikenalkan sejak dini kepada para santri, agar mereka bisa menjadi aktor utama dalam perubahan,”ujarnya.
Menurutnya, Marshall Cavendish Education merupakan lembaga pendidikan asal Singapura yang dikenal dengan pendekatan kurikulum inovatif dan teknologi edukasi.
“Dengan inisiatif ini, kami berharap dapat menjadi model integrasi teknologi dalam pendidikan pesantren di Indonesia, terkhusus santri-santri di Karangasem tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga cakap dalam menguasai teknologi, siap menjadi agen perubahan di masa depan,”ungkapnya.
Sementara itu, Fatih Fathoni selaku kepala bagian pendidikan pondok pesantren Karangasem menyebut kegiatan ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan sekolah menuju sekolah unggul berbasis digital.
“Kami berharap, lewat kolaborasi ini, peserta didik kami tidak hanya unggul dalam akhlak, tapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman,” katanya.
Para wali siswa tampak antusias mengikuti sosialisasi yang berlangsung selama dua jam tersebut. Mereka juga mendapat kesempatan untuk berdialog langsung dengan tim perancang kurikulum AI dari Singapura dan pihak Dikdasmen PWM Jatim.
Langkah berani ini juga menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan, memastikan bahwa pesantren tetap relevan dan progresif di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat. (*)
Iwan Abdul Gani