TAJDID.ID~Medan || Dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Mei, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Medan menyelenggarakan diskusi publik bertema “AI & Jurnalisme di Medan, Menjembatani atau Menggerus Etika Pers?”. Kegiatan ini dilaksanakan Sabtu (17/5) di Aula FISIP UMSU.
Acara ini resmi dibuka oleh Wakil Dekan I FISIP UMSU, Dr. Abrar Adhani, S.Sos., M.I.Kom, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya dunia akademik untuk terlibat aktif dalam diskursus perkembangan teknologi dan etika jurnalistik, termasuk Artificial Intelegensi (AI).
Ketua AJI Medan, Tonggo Simangunsong, turut memberikan sambutan dan menggarisbawahi urgensi kolaborasi antara jurnalis dan akademisi dalam menghadapi tantangan era digital.
Diskusi menghadirkan dua narasumber kompeten di bidangnya, yakni Nurhalim Tanjung, ahli pers sekaligus pengajar jurnalisme dan Yulhasni, dosen Ilmu Komunikasi FISIP UMSU. Keduanya memberikan paparan mendalam mengenai bagaimana kecerdasan buatan (AI) mulai memengaruhi praktik jurnalistik, termasuk tantangan terhadap akurasi, verifikasi, dan etika profesi.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Faizal Hamzah Lubis, S.Sos., M.I.Kom selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, perwakilan dari lembaga pers mahasiswa, serta para mahasiswa dari berbagai program studi yang antusias mengikuti jalannya diskusi.
Melalui diskusi ini, FISIP UMSU dan AJI Medan berharap mampu membangun kesadaran kritis terhadap implikasi penggunaan AI dalam dunia jurnalistik, sekaligus memperkuat nilai-nilai kebebasan pers yang beretika dan bertanggung jawab. (*)