TAJDID.ID~Malang || Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Malang Raya kembali menyelenggarakan Pendidikan Khusus Immawati (Diksuswati) Nasional pada Jum’at – Minggu (2-4/5/2025) di Pusdiklat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini mengangkat tema Revitalisasi Peran Immawati Menuju IMM Inklusif dan Berkemajuan.
Dalam sambutan pembukaan, Ketua Umum PC IMM Malang Raya Kelvin Argo Beni menjelaskan bahwa terselenggaranya Diksuswati merupakan komitmen PC IMM Malang Raya dalam menumbuhkan atmosfir berorganisasi yang inklusif, yakni tanpa membeda-bedakan peran antara Immawan dan Immawati. “Untuk peserta Diksuswati kali ini berjumlah 50 orang yang berasal dari berbagai cabang se-Indonesia. Ada yang dari Surabaya, Jember, Solo, Lamongan, Ponorogo dan lain sebagainya. Yang paling jauh dari Bengkulu dan Jambi,” jelasnya.
Ketua Bidang Immawati Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Jawa Timur Nur Fairuz Faizatul yang turut hadir dalam pembukaan Diksuswati mengungkapkan bahwa IMM merupakan wadah untuk berjuang dan bergerak. Maka IMM tidak akan lengkap tanpa keterlibatan perempuan. “Ingat pesan Kiai Haji Ahmad Dahlan, hidup hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah. Tetap memandang perempuan setara dan tidak ada perbandingan antara perempuan dan laki-laki,” katanya.
Rektor UMM yang diwakili oleh Ketua Pusdiklat UMM Zen Amiruddin turut memberikan pesan bahwa Diksuswati merupakan momentum yang tak akan terulang. Bahkan walaupun terulang, temanya akan berbeda. Jadi inilah momentum untuk kita bergerak aktif. “Orang yang berilmu penting bagi pergerakan ini. IMM ciri khas diantaranya adalah berilmu. Diksuswati sangat penting untuk Immawati. Maka lakukan apa yang bisa dilakukan oleh Immawati dan semoga menghasilkan komitmen,” ucapnya. (*)
🪶 Masaqin