TAJDID.ID~Aceh Utara || Sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Literasi dan Numerasi Berbasis Teknologi yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 14 hingga 16 April 2025.
Kegiatan yang berlangsung di dua tempat yaitu di Aula Lido Hotel dan Singapore Hotel Loksemawe ini menghadirkan 6 (enam) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU. Sebanyak 350 guru Sekolah Dasar dari berbagai kecamatan di Aceh Utara menjadi peserta aktif dalam pelatihan ini, yang difokuskan pada peningkatan kompetensi guru dalam pengembangan media pembelajaran inovatif dan adaptif terhadap teknologi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Jamaluddin, S.Sos., M.Pd., dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan respon atas capaian Aceh Utara yang masih berada pada kategori “kurang” dalam hasil Rapor Pendidikan Nasional 2024, khususnya pada indikator literasi dan numerasi di jenjang sekolah dasar.
“Kami menyadari bahwa kualitas pendidikan dasar menjadi fondasi penting bagi keberhasilan pendidikan di jenjang selanjutnya. Rapor Pendidikan tahun lalu menjadi tamparan bagi kita semua. Oleh karena itu, kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari langkah strategis untuk membekali guru dengan keterampilan yang relevan di era digital.” tuturnya.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa literasi dan numerasi bukan hanya tentang membaca atau berhitung semata, tetapi merupakan kompetensi yang mencakup kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan memahami konteks kehidupan nyata.
“Kami menargetkan, melalui pelatihan ini, guru-guru kita tidak hanya mampu membuat media ajar yang menarik, tetapi juga mampu menanamkan keterampilan berpikir pada siswa sejak dini.”
Kegiatan ini menghadirkan tim narasumber dari FKIP UMSU yang telah berpengalaman dalam bidang pengembangan media pembelajaran dan pendidikan berbasis teknologi. Wakil Dekan III FKIP UMSU, Assoc. Prof. Dr., Mandra Saragih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas undangan dan kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara kepada UMSU.
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kemampuan literasi dan numerasi bagi murid sebagai hal yang paling pundamental untuk seluruh pembelajaran dan kemampuan ini juga berperan penting dalam menghadapi tantangan kehidupan.
“Sekolah Dasar adalah fase emas dalam pembentukan karakter dan kompetensi dasar siswa. Literasi dan numerasi bukan sekadar mata pelajaran, tetapi fondasi untuk memahami dunia. Jika dua hal ini kuat, maka siswa akan tumbuh menjadi pembelajar mandiri yang kritis dan kreatif.”
Beliau juga menyoroti pentingnya integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar. Menurutnya, teknologi bukan pengganti guru, melainkan alat bantu yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, terutama dalam menyampaikan konsep-konsep numerik dan membaca pemahaman secara lebih interaktif dan kontekstual.
Selama pelatihan berlangsung, para guru diajak untuk terlibat aktif dalam berbagai sesi, mulai dari teori dasar literasi dan numerasi, praktik membuat media pembelajaran berbasis digital, hingga simulasi pembelajaran kolaboratif di kelas. Mereka juga dikenalkan dengan berbagai aplikasi sederhana dan ramah pengguna yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran sehari-hari, baik secara luring maupun daring.
Salah satu peserta, Nyoman Sekarang, S.Pd., guru kelas 4 dari SDN di Kecamatan Lhoksukon, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat membantunya dalam memahami bagaimana membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
“Selama ini kami merasa kesulitan membuat media yang menarik. Tapi di sini kami diajarkan bagaimana memanfaatkan teknologi sederhana untuk menyampaikan materi yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami siswa. Saya pribadi sangat terbantu dan berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan rutin,” ungkapnya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal perubahan paradigma pembelajaran di Aceh Utara. Dengan peningkatan kapasitas guru, khususnya dalam hal inovasi media pembelajaran, maka target untuk memperbaiki capaian literasi dan numerasi bukanlah hal mustahil.
FKIP UMSU dan Dinas Pendidikan Aceh Utara sepakat untuk terus memperkuat kerja sama dalam berbagai program pengembangan kapasitas guru dan riset tindakan kelas, demi menciptakan pendidikan yang adaptif, transformatif, dan berpihak pada kebutuhan peserta didik.
Pelatihan selama tiga hari ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga ruang inspirasi bagi para guru untuk terus berinovasi demi generasi Aceh Utara yang lebih cerdas, mandiri, dan siap menghadapi tantangan zaman. (*)