TAJDID.ID~Alor || Di tengah medan yang menantang dan infrastruktur terbatas, semangat dakwah dan pengabdian tak pernah padam. Inilah yang ditunjukkan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Alor, yang menempuh perjalanan jauh menggunakan angkutan umum menuju Kampung Wolwal, dalam rangka mengukuhkan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Alor Barat Daya beserta empat Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) sekaligus.
Keempat ranting yang dikukuhkan secara serentak itu meliputi: PRA Wolwal, PRA Wolwal Barat, PRA Wolwal Tengah, dan PRA Probur Utara.
Prosesi pengukuhan dilangsungkan di gedung Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Wolwal dengan suasana kegiatan berlangsung khidmat, penuh haru, dan menyulut semangat baru bagi anggota ‘Aisyiyah.
Kegiatan bersejarah ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Usman Plaikari, yang memberikan sambutan dukungan atas langkah-langkah organisasi perempuan Muhammadiyah dalam memperluas jangkauan gerakan sosial dan keagamaannya hingga ke pelosok.
“Kami menyambut baik inisiatif ‘Aisyiyah ini. Gerakan yang dilakukan oleh ibu-ibu ini bukan hanya simbol keagamaan, tapi juga langkah nyata untuk memberdayakan masyarakat di akar rumput,” ujar Usman dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua PDA Kabupaten Alor, Rahmatia Rasyid Djae, dalam sambutan pengukuhannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pengukuhan pertama dalam sejarah ‘Aisyiyah Alor yang dilakukan untuk satu cabang dan empat ranting sekaligus.
Ia menyebut peristiwa ini sebagai tonggak awal bagi kebangkitan peran perempuan Muslimah di wilayah barat daya Kabupaten Alor.
“Hari ini menjadi momentum besar bagi kita semua. Ini bukan sekadar acara seremonial, tapi langkah awal untuk menghidupkan dakwah perempuan dan memberdayakan masyarakat di wilayah ini,” tutur Rahmatia penuh semangat.
Ia juga berpesan agar para pimpinan yang baru saja dikukuhkan segera menghidupkan kegiatan majelis taklim di masing-masing cabang maupun ranting, serta aktif menjalin kolaborasi dengan unsur masyarakat, masjid, dan lembaga sosial setempat.
“Majelis taklim adalah denyut nadi dakwah kita. Dari situlah ilmu ditumbuhkan, ukhuwah diperkuat, dan nilai-nilai Islam disebarluaskan. Jadikan ranting ‘Aisyiyah sebagai pelita yang menerangi sekitar,”tegasnya.
Dengan pengukuhan ini, ‘Aisyiyah semakin memperkuat jaringannya hingga ke pulau terluar yang selama ini belum tersentuh.
Langkah kecil dari Kampung Wolwal ini menjadi simbol bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tempat yang sederhana, dengan niat tulus, kerja ikhlas, dan sinergi yang kuat antara umat dan organisasi. (*)
Iwan Abdul Gani / Suyati