TAJDID.ID~Yogyakarta || UKM Seni Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) menghadiri pagelaran budaya yang digelar oleh Kelompok Sandiwara Berbahasa Jawa Keliling Desa dan Kampung, Sedhut Senut, pada Rabu malam, 26 Februari 2025.
Acara yang berlangsung di Taman Bateng, Pleret, Bantul, Yogyakarta ini dimulai pukul 19:30 WIB dan menjadi momen istimewa bagi seluruh penonton yang hadir.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antar institusi kebudayaan yang menghadirkan pertunjukan gegojegan, sandiwara, serta lelagon dalam bahasa Jawa dengan lakon bertajuk “Karep Rentep”.
Pagelaran “Karep Rentep” sukses memikat hati para penonton dengan alur cerita yang menarik dan diselingi humor khas Jawa yang segar.
Lakon ini menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari dengan beragam keinginan dan harapan yang saling terkait, menciptakan refleksi mendalam bagi siapa saja yang menyaksikannya. Dengan balutan bahasa Jawa yang indah, pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan moral yang kuat.
Sebagai komunitas seni yang aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal, UKM Seni UCY merasa terhormat telah menerima undangan dari Kelompok Sedhut Senut. Kehadiran mereka di acara tersebut merupakan wujud apresiasi terhadap seni tradisional serta upaya mempererat hubungan antar komunitas seni di Yogyakarta.
Perwakilan UKM Seni UCY mengungkapkan rasa bahagianya.
“Kami sangat menikmati hiburan yang disajikan dan berterima kasih atas undangannya. Semoga Kelompok Sedhut Senut dan kolaborasi antar institusi kebudayaan dengan lakon ‘Karep Rentep’ sukses selalu ke depannya.”
Kolaborasi antar institusi kebudayaan ini menjadi simbol sinergi dalam melestarikan seni tradisional. Gegojegan, sandiwara, dan lelagon dalam bahasa Jawa yang ditampilkan menunjukkan betapa kaya dan beragamnya budaya yang dimiliki masyarakat Yogyakarta. Dengan adanya kolaborasi semacam ini, seni tradisional semakin mendapatkan tempat di hati generasi muda sekaligus memperkuat jalinan persaudaraan antar komunitas seni.
Taman Bateng di Pleret, Bantul, dipilih sebagai lokasi pagelaran karena dikenal sebagai ruang terbuka hijau yang sering menjadi pusat kegiatan seni dan budaya. Suasana yang asri dan fasilitas yang memadai menjadikan Taman Bateng tempat yang ideal untuk menggelar pertunjukan semacam ini.
Para penonton terlihat antusias mengikuti setiap adegan dalam lakon “Karep Rentep”, tertawa bersama dalam momen lucu, dan terhanyut dalam kisah yang penuh makna.
Kelompok Sedhut Senut sendiri telah lama dikenal sebagai kelompok sandiwara berbahasa Jawa yang berkeliling desa dan kampung, membawa hiburan sekaligus edukasi budaya ke tengah-tengah masyarakat. Komitmen mereka dalam melestarikan bahasa dan budaya Jawa patut diapresiasi. Dengan menyajikan cerita-cerita lokal yang relevan, mereka berhasil menghidupkan kembali tradisi seni pertunjukan yang mungkin mulai terlupakan.
UKM Seni UCY juga melihat kesempatan ini sebagai momentum untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan Kelompok Sedhut Senut. Bagi mahasiswa yang tergabung dalam UKM Seni UCY, kehadiran mereka bukan sekadar menonton pertunjukan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperluas wawasan tentang seni tradisional dan memperkuat keterampilan berkesenian mereka.
Harapan mereka, kolaborasi seperti ini bisa terus berlanjut dan semakin memperkaya dunia seni budaya di Yogyakarta.
Di tengah derasnya arus modernisasi, UKM Seni UCY memandang pelestarian budaya lokal sebagai sebuah keharusan. Mereka percaya bahwa seni adalah cara untuk merawat identitas bangsa dan mempererat tali persaudaraan.
Oleh karena itu, setiap kesempatan untuk berkolaborasi dengan komunitas seni seperti Kelompok Sedhut Senut akan selalu mereka sambut dengan antusias.
Sebagai bentuk dukungan spiritual dalam berkesenian, UKM Seni UCY juga meyakini bahwa seni yang mereka geluti dapat menjadi jalan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim)
Dengan landasan spiritual tersebut, UKM Seni UCY berkomitmen untuk terus berkarya dalam seni yang tidak hanya menghibur tetapi juga membawa pesan moral dan spiritual bagi masyarakat. Mereka yakin bahwa keindahan seni adalah bagian dari keindahan yang Allah ciptakan di dunia ini.
Di penghujung acara, UKM Seni UCY mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kelompok Sedhut Senut atas undangan dan pengalaman berharga yang telah diberikan.
Mereka juga mendoakan agar kolaborasi antar institusi kebudayaan, terutama dalam pagelaran “Karep Rentep”, terus sukses dan mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat.
“Kami berharap dapat berkolaborasi lebih lanjut dengan Kelompok Sedhut Senut dan institusi kebudayaan lainnya untuk memajukan seni dan budaya Jawa,” tutup perwakilan UKM Seni UCY dengan penuh semangat.
Pagelaran “Karep Rentep” menjadi bukti bahwa seni tradisional masih memiliki daya tarik kuat dan mampu menghubungkan berbagai generasi. Semoga kegiatan serupa terus digelar dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya bangsa. (*)
✒️ Nashrul Mu’minin