(2) Kerusakan Non-Auditori
Janin: Janin mengapung di atas cairan yang melindunginya dari gerakan menyentak, tetapi hampir tidak dari kebisingan. Ia dapat mendengar suara internal (detak jantung ibu, gerakan usus, dan udara di paru-parunya) serta suara eksternal (suara ibu dan suara atau suara apa pun di sekitarnya). Penelitian menunjukkan bahwa janin mengalami kejang otot jika ibu terpapar kebisingan yang berlebihan.
Sistem Saraf & Peredaran Darah & Kelenjar Endokrin:
Kebisingan yang ekstrem memengaruhi sistem saraf, dan menciptakan denyut listrik yang berjalan melalui serabut saraf ke korteks otak, wilayah fungsional tertinggi di otak. Sel-sel korteks dirangsang untuk mengidentifikasi kebisingan yang masuk. Wilayah subkorteks juga terpengaruh, khususnya formasi retikuler (gumpalan sel di dasar otak) yang berhubungan langsung dengan lapisan otak yang lebih tinggi hingga meningen, serta sumsum tulang belakang.
Penelitian medis juga menunjukkan bahwa kebisingan menyebabkan kadar kolesterol dan trigliserida yang lebih tinggi dalam darah, yang menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung dan gagal jantung. Produksi hormon kortikosteroid yang berlebihan berhubungan dengan serangan jantung, dan disebabkan oleh efek kebisingan pada kelenjar adrenal.