TAJDID.ID~Depok || Kegiatan Baitul Arqam PCM Bojonggede sukses dihelat. Kegiatan terlaksana berkat kerja sama antara Pimpinan Cabang Muhamamdiyah (PCM) Bojonggede dan Universitas Muhammadiyah. Prof. Dr. Hamka (Uhamka). Kegiatan tersebut diadakan di di BBPPMPV Bojongsari, Depok, tanggal 23-24 Mei 2024, dengan tema “Mengenal, Mengabdi, Memajukan Persyarikatan dan AUM”.
Sebanyak 62 orang mengikuti kegiatan, yang merupakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Pendidikan (SD, SMP, SMA) di Lingkungan PCM Bojonggede.
Kegiatan Baitul Arqam merupakan kelanjutan dari Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara PCM Bojonggede dan Uhamka yang ditandatangani tanggal 31 Maret 2024 di PCM Bojonggede.
Ketua PCM Bojonggede, M. Irfan Muhsin Sidik menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu terlaksananya acara tersebut termasuk para peserta yang hadir, terutama pihak Uhamka.
“Semoga kerja sama semacam ini terus bisa berlangsung antara PCM Bojonggede dan Uhamka”, tutur Irfan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bogor, Ahmad Yani. membuka Kegiatan Baitul Arqam secara resmi. Dalam sambutannya, Ahmad Yani menyambut baik terlaksananya Kegiatan Baitul Arqam.
Ia menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai ideologi Muhammadiyah bagi pimpinan dan pengelola amal usaha Muhammadiyah, terutama para guru.
“Jangan sampai ada dualisme Ideologi di Muhammadiyah. Sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah”. tegas Ahmad Yani.
Hadir dalam Kegiatan Baitul Arqam para narasumber yang sangat kompeten di bidangnya. Naufal Ramadian, Warek III Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (Umbara) menyampaikan materi Mengenal Identitas Muhammadiyah dan Tata Aturan Organisasi.
”Memahami identitas dan cara berorganisasi Muhammadiyah dengan menggunakan pendekatan sistemik atau kaffah sangat penting dipahami oleh semua pegawai AUM” ujarnya.
Tiga komponen pendekatan sistemik (kaffah) yaitu Struktural solid, afirmasi nilai, dan kolaborasi. Tiga komponen ini harus dipahami secara baik oleh seluruh anggota persyarikatan Muhammadiyah.
Muhammad Dwifajri, Warek IV Uhamka memaparkan Paham Agama dalam Perspektif Muhammadiyah.
”Guru tidak boleh membawa ideologi lain ke Muhammadiyah dan sebagai guru harus aktif di persyarikatan” tegasnya. Dwifajri juga menyampaikan guru harus menguasai ideologi Muhammadiyah yang terdapat pada masail khomsah (masalah lima), Matan keyakinan dan Cita-cita Muhamamdiyah (MKCH), Pedoman Hidup islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) dan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Peran Guru sebagai penggerak dakwah di tengah-tengah masyarakat disinggung oleh Rifma Gulam Dzaljad, Wakil Dekan FISIP Uhamka, dalam materi “Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah”. Dan Wawasan beribadah sesuai Tuntunan Rasulullah disampaikan oleh Arif Hamzah, Wakil Dekan FT Uhamka, dengan materi “Ibadah sesuai Tuntunan Rasulullah”.
Rangkaian pemberian materi Baitul Arqam ditutup dengan materi pamungkas yang disampaikan oleh Desvian Bandarsyah, Wakil Rektor 2 Uhamka. Berbekal kompetensi keilmuan dan pengalaman mengelola persyarikatan dengan ideologi yang mantab, menjadikan paparan Desvian sangat mencerahkan, terkait revitalisasi amal usaha pendidikan. Desvian menegaskan pentingnya mengabdi pada Amal Usaha Muhammadiyah, secara kaffah dengan prinsip dan etik, yakni harus dimaknai sebagai ritual profetik dalam kerangka filantropis yang didasarkan pada kesadaran akan keikhlasan dan pengabdian.
“Karakter profetik dari pengabdian dan keikhlasan tercermin melalui simbol Muhammadiyah, yaitu lambang matahari yang bersinar (bekerja) mengandung filosofi agar Muhammadiyah terus menyinari negeri dengan penuh keikhlasan dan pengabdian”. jelas Desvian.
Kegiatan Baitul Arqam ditutup oleh Ketua LPPM Uhamka, Gufron Amirullah. Dalam sambutannya, Gufron menjelaskan bahwa kegiatan Baitul Arqam ini merupakan bentuk rencana Tindak Lanjut (RTL) dari Baitul Arqam bagi pimpinan Uhamka. Gufron mengharapkan keberlangsungan kerjasama antara PCM Bojonggede dan Uhamka dalam bidang peningkatan sumber daya dan kompetensi guru/pimpinan di PCM Bojonggede.
“Uhamka berkomitmen untuk bembantu peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan PCM Bojonggede”, tegas Gufron.
Para Peserta antusias mengikuti rentetan kegiatan Baitul Arqam. Mereka terkesan dengan pelaksanaan kegiatan yang diramu secara dimanis dan sistemasis sesuai dengan Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Panitia memberikan apresiasi kepada peserta terbaik. Adapun peserta terbaik perempuan : Alfira Wahyu Utami, Iyet Rahmawati, Masriyah, Neneng Khoirunnisa, Masitoh dan Yuli Rahmawati. Sedangkan peserta terbaik laki-laki : Dede Rizki Mahmuzi, Mahfan, Muhammad isro’i, dan Dimas Eko Saputra.
Mahfan, peserta dari SMA Muhammadiyah Bojonggede, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti Baitul Arqam. “Adalah kebahagiaan dan kegembiraan tersendiri mengikuti Baitul Arqam, banyak ilmu dan motivasi ideologis yang didapat”, ungkap Mahfan.
Sementara Dedi Marwanto, Guru SD Muhammadiyah Bojonggede mengungkapkan, “Kegiatan ini memberikan pencerahan kepada guru Muhammadiyah di lingkungan PCM Bojonggede”. (Mahfan)