TAJDID.ID~Palembang || Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke XX di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan 1-3 Maret 2024 yang dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo telah terselenggara dengan sukses.
Pada momentum Muktamar IMM juga dilaunching persembahan karya kader DPD IMM Sumatera Selatan Buku Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi.
Launching buku ini digelar di Main Dining Hall, Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Sumatera Selatan pada Ahad (03/03/2024).
Ketua Umum DPP IMM periode 2021-2023, Abdul Musawir Yahya mengatakan, subtansi pemikiran penulis dalam buku ‘Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi’ ini adalah gagasan yang layak untuk dibaca, dikembangkan dan terlebih dipraktikkan dalam realitas pergerakan, sesuai tajuknya, yakni “Dari Narasi untuk Aksi”.
“Dari jantung pemahaman intelektual yang matang, penulis merumuskan aneka ragam gagasan kreatif yang dapat dipraktikkan oleh Ikatan. Seperti Buya Hamka muda Penulis menawarkan narasi gerakan guna menjadikan Ikatan mampu merelevansikan antara narasi dan aksi nyata,” ujar Abdul, pada awak media pada Kamis (07/03/2024).
Abdul mengungkapkan, Muktamar IMM ke XX di Palembang merupakan Muktamar terbaik dari Muktamar Ortom Muhammadiyah lainnya.
“Dengan dilaunchingnya Buku Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi ini merupakan salah satu bukti bahwa Muktamar juga membawa narasi-narasi besar untuk gerakan IMM masa depan yang lebih baik, bukan hanya seremonial saja. Sehingga diharapkan Gagasan Tri Orientasi IMM Narasi untuk Aksi dapat membawa perubahan IMM ke depan untuk semakin berjaya. Tiga konsentrasi gerakan tersebut ialah intelektual, ekonomi dan politik,” terang Abdul.
Persembahan Buku Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi yang dilaunching sebagai kado dan untuk memeriahkan Bazar pada Muktamar IMM ke XX di Palembang. Buku tersebut, tulisan kader IMM Sumatera Selatan IMMawan Preli Yulianto atau yang sering disapa Prely itu juga merupakan Ketua Bidang Media dan Komunikasi DPD IMM Sumatera Selatan periode 2022-2024.
Berikut beberapa testimoni dari berbagai tokoh dan aktivis IMM terkait Karya DPD IMM Sumatera Selatan, Buku Catatan Tinta Emas, dari Narasi Menuju Aksi.
David Efendi, S.IP., MA. Selaku Ketua Serikat Taman Pustaka Muhammadiyah, mengatakan, membaca catatan Prely Yulianto seperti membaca sejarah gerakan intelektual oleh sejarawan cum activisnya sendiri. Orang dalam yang tekun dan jeli mencatat perjalanan dan membentuk nalar reflektif. Standar kader gerakan mahasiswa yang mustinya perlu dilipatgandakan kuantitas dan dampaknya.
“Selamat membaca dan terus bergerak mengubah,” ungkap David yang juga Pegiat Kader Hijau Muhammadiyah itu.
Kemudian Dosen FISIP UPN Veteran Jakarta, Musa Maliki PhD menyebut karya ini merupakan wujud tanggung jawab intelektual yang mumpuni. Banyak hal besar yang terkandung di dalamnya.
“Semangat membara dalam karya ini memberikan pencerahan bagi pembacanya. Karya ini penting sebagai petunjuk generasi 5.0 agar tidak tersesat di jaman kegelapan ini,” terang Musa.
Selanjutnya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah OKU Timur, H. Prioyitno, S.Pd., M.M mengungkapkan, ada kegelisahan pada jiwa muda sang penulis bahwasanya ada kesenjangan antara cita-cita dengan realita.
“Kepincangan dalam implementasi menggerakkan Penulis untuk mencoba mencari problem solving dengan menawarkan resolusi dari narasi menuju aksi dalam catatan tinta emas,” ujar Prioyitno.
Sementara Robiyatul Maulana, M.H selaku Ketua Umum DPD IMM Sumatera Selatan mengatakan, kehadiran buku ini menjadi awal dalam memperkaya basis keilmuan kader, memahami narasi untuk direalisasikan dalam gerakan nyata.
Ia berharap Buku Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi ini karya kader IMM Sumatera Selatan, semoga mampu menjadi pelopor gerakan yang bertumpu pada narasi, narasi untuk aksi nyata, untuk Indonesia berdaulat.
“Dalam momentum Muktamar IMM ke-20 ini menjadi sebuah refleksi, jadikan ini Kongres besar dalam merevitalisasi gerakan IMM untuk lebih baik lagi,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan M. Agung Rizky, S.Ag., M.Pd selaku Sekretaris Umum DPD IMM Sumatera Selatan.
Dikatakannya, Muktamar XX Palembang merupakan hasil dari ikhtiyar bersama bukan Individu. Maka moment (Muktamar XX) menjadi Ikhtiyar menyatakan Narasi menjadi Aksi dan tidak hanya berkutat pada Narasi.
Menurutnya, buku ini dapat menjadi gambaran tentang kompleksitas hal tersebut. Semua yang perlu diketahui tentang IMM terekam baik dalam buku ini.
“Maka dengan diluncurkannya pada Muktamar ke XX diharapkan dapat menjadi sumbangsih nyata Kader Sumatera Selatan terhadap Ikatan,” ungkap Agung.
Tidak ketinggalan, Ketua Korps Instruktur Nasional Calits Mumbahij Bahi, M.Pd turut memberi apresiasi.
Dikatakannya, ide dan gagasan semestinya tidak berhenti pada forum dan tulisan semata. Sebagai kader IMM dengan intelektualisme sebagai ruhnya, sudah saat nya semua wacana dan narasi di ejawantahkan dalam bentuk aksi nyata.
“Melalui buku catatan tinta emas ini kader IMM bisa memulai langkah langkah gerakan IMM yang lebih startegis dan solutif,” ujarnya.
Secara anatomis, dalam buku Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi terdapat 3 Substansi pembahasan: (1) Kritik dan Tawaran Narasi; (2) Menelaah atau kajian peran organisasi kembali ke kiblat gerakan; dan (3) Gerakan Intelektual progresif IMM.
Meskipun dibahas dalam esai yang singkat, namun poin penting narasinya bisa ditemukan dan di implementasikan dalam gerakan IMM kini dan nanti. Narasi inilah yang penulis tawarkan untuk resolusi IMM maupun gerakan IMM dalam kumpulan tulisan yang diharapan bisa menjadi narasi menuju aksi nyata (action).
Buku Catatan Tinta Emas, Dari Narasi Menuju Aksi dengan ukuran dan tebal: 14,8 x 21 cm; xii + 170 halaman, ISBN: 978–623–6222–55–3, Cetakan Kedua, Januari 2024. Buku dengan prolog Abdul Musawir Yahya, S.Sy., M.H. selaku Ketua Umum DPP IMM Periode 2021-2023. Sedangkan epilog ialah Dr. Ir. Mukhtarudin Muchsiri, M.P selaku Wakil Ketua PWM Sumatera Selatan Membidangi Majelis Pendidikan Kader dan Majelis Lingkungan Hidup.
Pada Muktamar IMM XX di Palembang, buku ini juga menjadi cinderamata yang dititipkan ke Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya pada pembukaan untuk diberikan kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo, Bapak Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr. Agus Fatoni, M.Si selaku PJ. Gubernur Sumatera Selatan.
Dan juga pada tamu undangan ketika penutupan Muktamar IMM ke XX yakni H. Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H selaku PWM Sumsel, H. Hamid Usman, S.H., M.H selaku Sekretaris UM Palembang, Dr. H. Abid Djazuli, S.E., M.M selaku Rektor UM Palembang, Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Palembang, Ketua Umum DPP IMM terpilih Riyan Betra Delza. (*)
Kontributor: IMM Sumsel
