TAJDID.ID~Medan || Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FT UMSU) melalui Program Kemitraan Pengembangan Muhammadiyah (PKPM) Tahun 2023 menyerahkan satu unit mesin pencacah sampah organik kepada Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sunggal. Penyerahan mesin tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen UMSU dalam membangun ummat dan persyarikatan Muhammadiyah.
PKMP dengan judul “Rancang Bangun Mesin Pencacah Sampah Organik Untuk Pengembangan Usaha Pemuda Muhammadiyah Sunggal” dibiayai oleh UMSU melalui program penilitian dan pengabdian internal. Pelaksana kegiatan terdiri dari dosen di Fakultas Teknik UMSU yakni Rohana, S.T., M.T sebagai ketua, Chandra A Siregar, S.T., M.T (anggota), Ahmad Marabdi Siregar, S.T., M.T (anggota) dan Faisal Irsan Pasaribu, S.T., M.T (anggota).
“Ini merupakan pengabdian yang kami lakukan sebagai dosen, kami mengabdi untuk memajukan dan mencerdaskan masyarakat,” kata Rohana, 4 Agustus 2023 di Medan Krio, Sunggal.
Rohana menjelaskan, bahwa program yang dijalankan saat ini merupakan program tahunan yang dilaksanakan oleh UMSU. “Pendanaan program ini dibiayai sepenuhnya oleh UMSU,” kata Rohana.
Sementara itu, Chandra A Siregar, menjelaskan produk yang diserahkan adalah satu unit mesin pencacah sampah organik dengan kapasitas mesin 7 PK serta kapasitas produksi pencacahan sebesar 100 Kg/Jam.
“Pemilihan mesin pencacah ini, karena kita melihat daerah sunggal khususnya desa Medan Krio dan daerah sekitarnya merupakan daerah pertanian. Sehingga banyak limbah pertanian disini,” kata Chandra.
Chandra menjelaskan, limbah pertanian seperti sisa-sisa batang jagung, ranting-ranting pohon dan lainnya dapat dimanfaatkan sebagai kompos. “ Setelah di cacah, dipermentasi menjadi pupuk organik, kemudian dapat dijual yang tentunya akan menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi,” katanya.
Selain jadi kompos, lanjut Chandra, hasil pencacahan juga dapat langsung digunakan sebagai makanan ternak. Seperti cacahan pelepah daun kelapa dan kelapa sawit.
“Pelepah sawit dan kelapa setelah dicacah bisa langsung digunakan sebagai pakan ternak lembu. Jika tidak dicacah, maka lembu hanya memakan daunnya saja, pelepahnya tidak,” kata Chandra sembari mengatakan sebaran peternak lembu di desa Medan Krio dan sekitarnya masih banyak.
Sementara itu, Ketua PCPM Sunggul, F Akmal mengucapkan terimakasih kepada Fakultas Teknik UMSU karena telah memilih PCPM Sunggal sebagai mitra program.
“Terimakasih Fakultas Teknik dan UMSU, semoga dengan mesin pencacah ini, kami bisa membuka unit usaha dan berwirausaha,” katanya. (*)
