Oleh : Muchamad Kasih Hakiki
Pada 18 – 20 November yang lalu Muhammadiyah baru saja melakukan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48. Acara ini diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo Sabtu (19/11/2022). Dalam kegiatan yang berlangsung di stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa kompetisi global terus meningkat hal ini membutuhkan bangsa Indonesia untuk fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) agar dapat bersaing dalam kompetensi tersebut.
Dalam sambutan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo sesuai dengan tema dari Muktamar Muhammadiyah itu sendiri yaitu “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta” sedangkan Muktamar Aisyiyah bertemakan “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”.
Dalam upaya persyarikatan dalam mewujudkan Indonesia yang berkemajuan, Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan dapat dijadikan sebagai alat untuk memajukan umat dan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari bentuk amal usaha yang dilakukan oleh perserikatan Muhammadiyah. berdasarkan data dalam laman resmi Muhammadiyah organisasi Muhammadiyah memiliki 10.452 lembaga pendidikan yang terdiri mulai dari pendidikan usia dini sampai dengan pendidikan tinggi, 457 lembaga kesehatan, 454 panti sosial, dan 11.198 rumah ibadah.
Dari bentuk amal usaha yang dimiliki oleh Muhammadiyah. lembaga pendidikan yang dimiliki oleh Muhammadiyah akan memberikan dampak yang positif pada pembangunan manusia dan kebudayaan masyarakat dan ini sejalan dengan langkah pemerintah yang saat ini memang sedang melakukan pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Dalam hal ini sumber daya manusia unggul adalah manusia Indonesia yang profesional, manusia yang produktif, inovatif, mampu bersaing, serta memiliki kepribadian kuat sebagai warga negara sebagai bangsa Indonesia.
Bersambung ke hal 2.