TAJDID.ID || Pegelaran Mukatamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah telah usai dan meninggalkan kesan indah bagi peserta maupun penggembira.
Kesan yang luar biasa Muktamar megah, mewah, indah, bermarwah, melimlah dan berkah diutarakan Suwarni Sulaiman, Ketua Pimpinan Daerah’Aisyiyah Kota Kupang, NTT. Kesan itu disampaikan melalui laman Facebook-nya pada Sabtu (10/12/2022).
“Biar terlambat asal menulis daripada tanpa menulis karena ide telat”ucapnya.
Dirinya menuturkan, sejak masih di Solo sudah ada point-point yang ingin di tulis tapi karena baru sempat sehingga baru bisa membuat catatan.
“Saya ingin ada jejak digital yang harus selalu dikenang. Karena kesempatan tak bisa datang dua kali dan kenangan tak bisa di ganti. Ini adalah kacamata dari seorang yang masih fakir ilmu dan pengalaman. Izinkan sedikit meluapkan rasa yang pernah ada sebagai peserta muktamar ‘Aisyiyah perdana tahun ini,”ungkapnya.

Mukatamar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo bagi perempuan yang merupakan Qori’ah Nasional ini, sangat megah.
Ia mengatakan, bangunan yang megah disiapkan panitia untuk menyambut para Muktamirin. Mulai dari acara pembukaan di Stadion Manahan Solo hingga ruang-ruang sidang sampai pada acara penutupan di Edutorium Muhammadiyah Surakarta juga tempat penginapan peserta berpusat di beberapa hotel megah dan mewah di Kota Solo.
“Kemewahan itu terlihat mulai dari penjemputan para peserta di bandara Juanda Surabaya dengan Bus Eksekutif yang disiapkan oleh panitia di dampingi AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) dari IPM, IMM, KOKAM, HW dan lain-lain yang tak sedikit jumlahnya dengan segala fasilitas konsumsi yang tersedia. Benar- benar pelayanan prima,”ungkapnya.
“Indah. Kolaborasi antara Ayahanda (Muhammadiyah), Ibunda (‘Aisyiyah) bersama anak-anaknya ( AMM) dalam bersinergi melayani peserta Muktamar dengan pelayanan yang luar biasa indahnya. Sama-sama menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan rasa hormat yang tinggi kepada para peserta muktamar. Keindahan itu terasa hingga ke relung hati sampai menyentuh hati,”imbuhnya.
Di samping itu, dirinya juga mengatakan, Muktamar ini bermarwah, ruang sidang yang yang nyaman penuh kekeluargaan tanpa ada ruang debat yang hebat apalagi beradu mulut yang menguras energi.
Ia menbahkan, rona wajah para peserta muktamirin teduh tak membuat sedu, rasa komitmen untuk mengikuti sidang hingga akhir. Ruang sidang itu penuh peserta seolah tak beranjak dari tempat duduk hingga akhir acara.
“Tak ada kubu- kubuan apalagi saling menyikut. Sidang yang sangat bermartabat menghasilkan kader yang bermanfaat dan hebat. Ini menandakan ada semangat yang menggelora untuk bergerak dan berkemajuan. Inilah ciri kader militan,”tandasnya.
Lanjutnya, Muktamar ini melimpah. Untuk urusan perut kata ketua PDA Kupang ini, jangan ditanya. Peserta tidak merasa kelaparan karena makanan dan minuman berlimpah di ruang sidang, ruang makan hingga tempat penginapan semua tersedia dan terlayani dengan baik.
“Karena ada LO yang standby membantu dan melayani dengan penuh kekeluargaan. Dari sikap santun mereka dalam melayani sepenuh hati. Tak hanya makanan. Armada untuk memobilisasi peserta muktamar mulai dari penginapan hingga ke tempat acara selalu standby menunggu dan menjemput peserta,”tuturnya.
Lanjut dia, Muktamar berkah. Ia menegaskan, sudah jelas bahwa perhelatan Akbar Muhammadiyah di Solo itu telah banyak membawa berkah untuk masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.
Manfaat yang dirasakan bisa bersilaturahim dengan saudara -saudara di seluruh Indonesia dan bahkan dunia internasional yang telah hadir mengikuti kegiatan Muktamar ini.
“Dan juga yang paling dirasakan pastinya dari sisi ekonomi bisa meningkatkan pendapatan dari sisi materi tentunya,”paparnya.
Rasanya ini sangat implementatif jika di korelasikan dengan syair lagu Muktamar Derap berkemajuan’yang liriknya di tulis langsung oleh Prof. Haidar. Semuanya indah melimpah berkah. Terimakasih Solo dengan segala cerita manisnya. Semoga bisa bertemu kembali di Muktamar kali berikutnya. Aamiin,”tutupnya. (*)
Kontributor: Iwan Abdul Gani