TAJDID.ID~Klaten || Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti berharap pelaksanana Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada 18-20 November di Kota Solo berjalan lancar. Pimpinan yang terpilih nantinya juga mampu meningkatkan dakwah persyarikatan untuk lima tahun ke depan.
“Situasi saat ini menjelang muktamar masih adem ayem. Justru yang pada adalah penggembira yang ingin sampai ke Kota Solo. Kabar sementara akan dihadiri 2-3 juta penggembira,” ujar Abdul Mu’ti di hadapan ribuan jamaah pengajian tarjih Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten, Jumat (4/11) lalu.
Dikutip dari laman Radar Solo, lebih lanjut Abdul Mu’ti menjelaskan, ada tiga harapan besar dari pelaksanaan permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah dan Aisyiyah itu, yakni green muktamar, muktamar yang ramah lingkungan dan pelaksanaan muktamar yang bebas dari politik uang. Termasuk bebas dari intrik tertentu oleh oknum yang memiliki kepentingan tertentu.
“Memang bisa jadi yang melakukan itu bukan dari Muhammadiyah. Mungkin dari pihak lain yang punya kepentingan tertentu terhadap Muhammadiyah,” tambahnya.
Abdul Mu’ti mengungkapkan, saat ini merupakan era media sosial, jangan sampai ada yang memanfaatkan momen ini untuk intrik tertentu dengan menjelekkan figur lain.
“Apalagi jika sampai saling menjatuhkan sesama kandidat hingga mencari kelemahan orang lain. Ia menekankan hal itu harus dihindari dalam pelaksanaan muktamar nanti,” sebutnya.
“Dari 96 calon yang terjaring panitia pemilihan itu memiliki peluang untuk menjadi ketua umum. Terutama jika masuk 13 besar atau tim formatur,” imbuhnya.
Abdul Mu’ti menegaskan, bagi Muhammadiyah, siapa pun pemimpin atau ketua umumnya tidak masalah. Mengingat sejak berdiri, untuk kepemimpinannya kolektif kolegial.
“Artinya, Muhammadiyah mengembangkan kepemimpinan berbasis sistem. Bukan bergantung pada siapa yang menjadi ketua umum nantinya” tutupnya. (*)