• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Kamis, Juli 3, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Prof Dadang Kahmad Jelaskan 4 Ciri Gerakan Islam Masa Depan

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2022/04/28
in Islam, Muhammadiyah, Nasional
0
Kenapa Muktamar Muhammadiyah Diundur Hingga 2 Tahun? Ini Penjelasan Prof Dadang Kahmad

Prof Dadang Kahmad.

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID~Bandung ||  Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad mengatakan sejak ditemukannya internet pada 1990-an, dunia berubah sangat cepat dalam berbagai aspek. Sejak itu pula dimulailah revolusi industri 4.0 dan masyarakat berangsur terbiasa hidup berbasis dengan digital.

Menurut Prof Dadang, dengan internet tersebut, semua orang di seluruh dunia menjadi terkoneksi sehingga tidak ada sekat dan kontrol lagi. Eksesnya yakni semua paham masuk dan memberikan pengaruh.

“Tidak ada lagi kontrol eksternal yang bisa mencegah pengaruh luar terhadap kehidupan pribadi, keluarga, ataupun masyarakat, termasuk soal keberagamaan kita,” ucap Prof. Dadang dalam “Pengajian Buka Bersama Ramadhan 1443 Hijriah Muhammadiyah se-Asia Timur”, yang diselenggarakan PCIM Jepang, Rabu 27 April 2022.

Guru Besar Sosiologi Agama UIN Bandung ini menguraikan berbagai pengaruh asing yang mempengaruhi keberamaan dalam suatu bangsa. Misalnya pluralisme agama, relativisme agama (tidak ada kebenaran absolut), liberalisme (manusia bebas dari ikatan apa pun), rasionalisme (harus selalu masuk akal), dan sekulerisme (memisahkan urusan agama dan dunia).

Sumber belajar agama
Diakui atau tidak, ungkap Prof. Dadang, semua itu telah mengubah secara masif bagaimana orang-orang di era digital saat ini dalam belajar agama.

“Media sosial saat ini menjadi sumber dan tempat belajar agama. Ini yang harus menjadi perhatian kita semua. Selain itu, ada juga kecenderungan menguatnya formalisme dalam beragama,” tutur mantan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat tersebut.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) kemudian menyoroti bagaimana saat ini banyak muncul ke permukaan perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan semangat keagamaan dan kemajuan.

Munculnya fanatisme agama secara sempit, masifnya ikhtilaf dan perbedaan pendapat di kalangan internal umat Islam yang dibesar-besarkan, dan kultus kepada pemimpin organisasi keagamaan.

“Termasuk juga soal etika, adab, sopan santun, dan tata krama berkebudayaan kita saat ini menampilkan keadaban yang kurang baik, sangat memprihatinkan,” ucap Prof. Dadang.

Empat basis peradaban

Semua masalah kegamaan, kebangsaan, dan gerakan Islam tersebut perlu dipandang serius untuk kemudian dicarikan formula tepat seperti apa cara menanggulanginya agar kembali ke jalur ideal.

Oleh karena itu, Dadang memandang bahwa gerakan Islam masa depan perlu dipikirkan dan dilaksanakan dengan berdasarkan empat basis peradaban.

Pertama, basis ketuhanan. Konsep ketuhanan ini sangat penting karena merupakan bentuk kesadaran untuk mengakui keberadaan Tuhan sebagai pengcipta, pengatur, dan pengawas.

Selain itu, sebagai kesadaran juga untuk manusia bahwa dia akan kembali kepada Tuhan dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama hidup di dunia.

Kedua, basis kemanusiaan atau humanitas. Visi gerakan Islam harus berpihak dan berorientasi pada kemanusiaan.
Keberpihakan kepada kaum tertindas, kaum miskin, lemah, kaum tergusur, dan kaum marginal yang terlupakan.

“Oleh karena itu, membangun sebuah peradaban harus dimulai dari membangun kesadaran, kepekaan, kepedulian, dan solidaritas kepada masyarakat yang selama ini diperlakukan secara tidak adil,” katanya.

Ketiga, basis keilmuan atau intelektualitas. Prof. Dadang menjelaskan, konsep keilmuan merupakan konsep utama penopang kemajuan Islam.

Islam memberikan konsep yang kuat terkait kelimuan ini. Ilmu pengetahuan merupakan syarat utama bagi majunya sebuah perabadan dan membangun masyarakat yang tercerahkan.

“Sejarah mencatat bahwa munculnya suatu peradaban selalu berawal dari madrasah-madrasah, halakah-halakah, dan lembaga-lembaga keilmuan,” ungkapnya.

Keempat, basis spiritulitas. Spiritulitas merupakan sesuatu hal yang sakral bagi kehidupan seseorang.
Di dalamnya akan terajut nilai-nilai ketulusan, kebenaran, keikhlasan, kerendahhatian, pengabdian, termasuk penghormatan atas fakta keragaman yang ada.

“Keempat basis peradaban tersebut merupakan conditio sine quo nun, syarat mutlak, dalam mewujudkan visi sebuah bangunan peradaban,” ujarnya.

“Keempatnya menjadi pijakan utama atau tali perekat peradaban. Jika hilang salah satunya, maka nasib satu peradaban akan mengarah kepada ketidakberadaban,” tandasnya. (*)

Kontributor: Feri

Tags: Ciri Gerakan Islam Masa Depandadang kahmadGerakan IslamMuhammadiyahProf Dadang Kahmad
Previous Post

RCCE Medan dan Deli Serdang Edukasi Pemudik Agar Aman Menuju Kampung Halaman

Next Post

Jelang Idul Fitri, 12 Ibu-Ibu Tertimbun Longsor Tambang di Mandailing Natal

Related Posts

Potensi Regional Istimewa untuk Solo: Waktunya jadi ‘Special Region of Surakarta’

Potensi Regional Istimewa untuk Solo: Waktunya jadi ‘Special Region of Surakarta’

20 Juni 2025
106
Prof Irwan Akib: Ruh Keikhlasan Jadi Dasar Muhammadiyah Jalankan Amal Usaha

Prof Irwan Akib: Ruh Keikhlasan Jadi Dasar Muhammadiyah Jalankan Amal Usaha

16 Juni 2025
115
Gaungkan Ketahanan Iklim Dimulai dari Desa, Muhammadiyah & ‘Aisyiyah Luncurkan Program “Karang Tangguh” di NTB

Gaungkan Ketahanan Iklim Dimulai dari Desa, Muhammadiyah & ‘Aisyiyah Luncurkan Program “Karang Tangguh” di NTB

11 Juni 2025
105
Haedar Nasir Tanggapi Putusan MK Soal SD Swasta Gratis

Haedar Nasir Tanggapi Putusan MK Soal SD Swasta Gratis

4 Juni 2025
124
Fordek FH PTMA Dukung Otokritik dan Usulan Busyro Muqaddas

Fordek FH PTMA Dukung Otokritik dan Usulan Busyro Muqaddas

24 Mei 2025
130
Busyro Muqoddas Ungkap 3 Sektor Kelemahan Muhammadiyah: Harus Segera Direspon dengan Langkah Konkrit

Busyro Muqoddas Ungkap 3 Sektor Kelemahan Muhammadiyah: Harus Segera Direspon dengan Langkah Konkrit

23 Mei 2025
168
Next Post
Jelang Idul Fitri, 12 Ibu-Ibu Tertimbun Longsor Tambang di Mandailing Natal

Jelang Idul Fitri, 12 Ibu-Ibu Tertimbun Longsor Tambang di Mandailing Natal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In