Tim Peneliti Ilmiah Pertama di Dunia
Setiap peradaban besar dibangun di atas kecerdikan para ilmuwan yang setia. Kita telah berbicara sebelumnya tentang saudara-saudara “Musa Ibn Shakir”; Muhammad, Ahmad, dan Al-Hassan. Ketiga bersaudara itu unggul dalam bidang teknik, astronomi, matematika, dan bidang ilmu lainnya.
Bersama-sama, mereka membentuk tim penelitian ilmiah pertama. Penting untuk memeriksa perjalanan mereka yang luar biasa sehingga kita dapat mengambil manfaat dari pengalaman hebat mereka.
Ketiga bersaudara itu hidup pada abad ketiga Hijriah. Ayah mereka adalah teman dekat khalifah Abbasiyah Abdullah Al-Makmun bin Harun Ar-Rasyid (813-833 M). Dia unggul dalam matematika dan astronomi.
Ketika ayah mereka meninggal, ketiga bersaudar itu diasuh oleh Khalifah Al-Makmun yang juga dikenal sebagai seorang ilmuwan. Ia adalah salah satu faktor utama yang membentuk latar belakang keilmuan ketiga bersaudara itu. Al-Makmun mengadopsi ketiga bersaudara itu dan menugaskan mereka kepada penguasa Baghdad untuk membesarkan mereka. Almamoun selalu ingin bertanya tentang bagaimana perkembangan ketiga bersaudara itu.
Penguasa Bagdad menugaskan seorang ilmuwan brilian bernama Yahia Ibn Abi Mansour untuk mendidik ketiga bersaudara itu. Yahia adalah dekan pusat ilmiah Baghdad. Ketiga bersaudara dibesarkan di pusat ilmiah ini yang dianggap sebagai pusat ilmiah paling maju pada masanya.
Dalam suasana lingkungan ilmiah ini, ketiga bersaudara tumbuh menjadi ikon peradaban Islam yang tak lekang oleh waktu. Mereka dikenal sangat menyukai ilmu pengetahuan. Mereka saling membantu untuk belajar dan meneliti. Mereka unggul dalam matematika, astronomi, dan teknik.
Salah satu pelajaran penting dalam kisah ini adalah peran yang dimainkan pemimpin Muslim dalam kemajuan ilmiah bangsanya. Perhatian yang diberikan oleh Khalifah Al-Makmun kepada para ilmuan luar biasa. Para khalifah Muslim selalu menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan ilmuwan. Mereka bahkan mengadaptasi dan mendanai proyek-proyek khusus yang memiliki kepentingan nasional. Ini adalah salah satu alasan utama yang memajukan peradaban Islam selama bertahun-tahun. Ini juga merupakan alasan yang sama mengapa umat Islam mundur kembali ketika mereka meninggalkan ilmu pengetahuan.
Kerja tim
Yang membuat Banu Musa bersaudara sangat unik adalah mereka bekerja sama sebagai tim peneliti ilmiah yang terorganisir. Upaya tim ini jelas melalui teori dan aplikasi mereka. Mereka menulis sebuah buku luar biasa berjudul “Area Bentuk” yang dianggap sebagai pembaruan penting untuk teori Archimedes tentang bidang bentuk.
Semangat tim mereka terlihat jelas di seluruh buku mereka. Mereka menandatangani nama mereka di sampul depan dan mereka selalu menggunakan kata ganti jamak sebagai indikasi upaya tim mereka. Salah satu fitur yang paling menakjubkan dari buku ini adalah kejujuran saudara-saudara ketika mereka menyajikan teori milik orang lain. Ketiga ilnuan bersaudara itu menyatakan “Apa yang kami sebutkan dalam buku ini didasarkan pada pekerjaan kami kecuali untuk luas lingkaran yang didasarkan pada teori Archimedes dan barisan aritmatika yang didasarkan pada teori Menelaus”.
Ada banyak kontribusi dari tiga bersaudara untuk ilmu pengetahuan. Namun, menghitung keliling bumi adalah salah satu kontribusi terbesar mereka. Khalifah Ak-Makmun menugaskan misi ini ke tim ilmiah. Dipimpin oleh kakak laki-laki, tim mulai menyelidiki topik tersebut. Tim juga termasuk sekelompok surveyor dan astronom. Akhirnya, mereka menghitung bahwa keliling bumi sama dengan 47.000 km yang sangat dekat dengan keliling sebenarnya yang baru-baru ini diketahui 40.000 km.
Selanjutnya, ketiga ikmuan bersaudara itu mendirikan pusat penerjemahan untuk menerjemahkan literatur ilmiah dari bahasa lain ke dalam bahasa Arab. Sebuah tim besar penerjemah bekerja keras untuk mendirikan pusat ini yang merupakan hadiah dari Khalifah Almutawakil dan yang dekat dengan istananya.
Di antara para penerjemah itu adalah “Hunain Ibnu Ishaq”, dan putranya “Ishaq Ibnu Hunain”, dan keponakannya “Habish Ibnu Hassan”, dan juga “Thabit Ibnu Qurah” yang menerjemahkan buku-buku ilmiah besar untuk ilmuwan terkenal seperti Aglides, Archimedes, Plato dan dan lain-lain. (Bersambung ke hal 7)