Nilai Moral dan Etika “Trik Bermanfaat”
Sebagian besar peradaban yang ada sebelum Islam sebagian besar dibangun di atas penderitaan budak dan sistem kerja paksa yang tidak adil. Budak-budak itu dianiaya dan dipaksa untuk melakukan pekerjaan fisik yang melelahkan tanpa memperhatikan hak asasi manusia atau kapasitas fisik mereka.
Dalam Islam, kerja paksa dilarang. Islam menghormati martabat manusia dan hewan, dan dilarang memaksa seseorang atau hewan untuk melakukan pekerjaan yang tidak tertahankan. Akibatnya, sangat penting bagi umat Islam untuk mengakomodasi penyebaran Islam yang luas dengan menggunakan teknologi canggih atau apa yang disebut “trik yang bermanfaat”.
Prestasi Muslim dalam Trik Bermanfaat
Muslim menerapkan teknologi teknik mesin untuk mengangkat batu berat, dan bahan bangunan untuk konstruksi struktur tinggi seperti menara masjid, bendungan dan bendungan. Sungguh menakjubkan melihat bangunan bertingkat tinggi yang dibangun oleh umat Islam selama era di mana tidak ada dongkrak mekanis. Jelaslah bahwa mereka telah mengetahui teknik lain yang membantu mereka mengangkat menara setinggi 70 kaki di atas atap masjid mereka.
Bukti besar kecerdikan rekayasa umat Islam adalah “pagar saluran air” di Kairo yang dibangun pada masa Salahuddin. Itu digunakan untuk mentransfer air dari Sungai Nil ke kastil di Gunung Mukattam. Mereka menggunakan alat pengangkut air yang dioperasikan oleh hewan untuk menaikkan air ke ketinggian sepuluh meter, dan kemudian air mengalir di saluran sampai mencapai kastil.
Musa Bin Shakir dan saudara-saudaranya termasuk di antara para insinyur mesin perintis dalam peradaban Islam. Tiga bersaudara; Muhammad, Ahmad, dan Al-hassan, putra Musa Bin Shakir hidup pada abad ketiga Hijriah (abad kesembilan M), dan mereka memiliki kontribusi yang luar biasa dalam bidang teknik mesin dan juga astronomi.
Ketiga ilmuawan bersaudara itu menyadari pentingnya kerja tim, dan bersama-sama mereka membentuk tim penelitian ilmiah pertama. Mereka terutama terkenal dengan buku mereka “Trik Banu Musa” yang digambarkan oleh sejarawan Ibn Khalqan sebagai “buku unik yang berisi aplikasi teknik yang menakjubkan”. Ada ratusan aplikasi mekanis yang dijelaskan dalam gambar detail. Mereka menggunakan katup otomatis dan beberapa sistem mekanisnya dirancang untuk beroperasi setelah interval waktu tertentu, dan teknik kontrol otomatis lainnya yang dianggap sebagai pencapaian rekayasa abadi.
Di antara penemuan mereka adalah lampu tahan angin, dan lampu yang beroperasi sendiri yang digunakan untuk menuangkan minyak mereka sendiri dan menyesuaikan filamen mereka, dan bagi mereka yang melihat lampu ini seolah-olah api tidak menghabiskan minyak maupun filamen. Mereka juga menemukan air mancur yang membentuk bentuk dengan air dan membalik di antara bentuk-bentuk ini.
Mereka juga menemukan beberapa peralatan pertanian dan peternakan seperti palungan untuk hewan dengan ukuran khusus agar hewan tersebut dapat makan dan minum tanpa diganggu oleh hewan lain. Mereka menggunakan tangki air, peralatan kepadatan cairan, dan sistem irigasi yang dikendalikan air sehingga tidak ada air yang hilang sia-sia. Semua ide kreatif itu mendorong teknologi “trik menguntungkan” atau (teknik mesin) ke depan. Desain mereka dicirikan oleh imajinasi mereka yang kaya, gambar yang detail, dan metodologi eksperimental yang unik
Prestasi Menakjubkan Umat Islam dalam “Trik Bermanfaat”
Beberapa ilmuwan datang setelah “Musa Ibn Shakir” bersaudara. Di antara para ilmuwan tersebut adalah “Ebn Khalaf Almarady” yang hidup pada abad ke-5 Hijriah (11 M). Dia terkenal dengan bukunya “Rahasia hasil ide”. Naskah buku ini ditemukan baru-baru ini pada tahun 1975 di perpustakaan Orneen di Prancis. Buku ini berisi informasi berharga tentang pabrik, kompresor air, mesin mekanik, dan jam matahari canggih Almarady menjelaskan dalam bukunya sebuah tempat khusus untuk Al-Qur’an yang digunakan di Masjid Cordoba. Al-Qur’an disimpan di dalam pemegang yang terbuka secara otomatis, dan dirancang untuk memungkinkan pengguna membaca Al-Qur’an ‘dan membalik halamannya tanpa menyentuh halaman dengan tangannya.
Di bagian lain buku ini, Almarady memberikan penjelasan rinci tentang teknologi canggih yang digunakan di Istana Gibraltar, di mana dinding belakang bergerak secara otomatis oleh sistem operasi khusus.
Kurang dari satu abad setelah Almarady, ketika ilmuwan lain bernama AlJuzry menulis bukunya yang terkenal “Memahami Ilmu tentang Trik yang Bermanfaat” dan “Trik yang Bermanfaat: Teori dan Aplikasi” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1974.
George Sarong, seorang sejarawan ilmiah, menggambarkan buku-buku ini sebagai salah satu buku terpenting yang memuat pencapaian umat Islam di bidang teknologi. Buku-buku ini mencakup desain unik jam dan derek mekanis di mana roda gigi khusus digunakan untuk mengubah gerakan linier menjadi gerakan melingkar, yang merupakan prinsip yang sama yang digunakan saat ini di mesin modern.
Selain itu, buku ini mencakup bagian tentang mesin pengangkat air, dan jam air. Dalam jamnya, AlJuzry menggunakan boneka mekanik yang bergerak untuk menunjukkan waktu seperti burung yang melewati bola dari paruhnya, orang yang keluar dari balik pintu tertutup, atau musisi yang memainkan musik. Bagian mesin pengangkat air berisi desain pompa air yang unik yang sangat mirip dengan apa yang kita kenal sekarang sebagai mesin uap. Pompa ini terdiri dari dua pipa yang berlawanan. Masing-masing dihubungkan ke silinder piston oleh sebuah tabung, sehingga jika salah satu pipa didorong (dikompresi), yang lain akan ditarik (disedot). Disk bergigi melingkar digunakan untuk menghubungkan dua tabung untuk memungkinkan gerakan yang berlawanan. Disk ini terhubung ke poros tengah. Setiap pompa dilengkapi dengan tiga katup yang memungkinkan aliran air dari bawah ke atas, dan mencegahnya kembali ke arah yang berlawanan.
Salah satu penemuan terbesar Aljurzy adalah bahwa ia adalah orang pertama yang menemukan robot mekanik. Salah satu khalifah Muslim memintanya untuk menciptakan sebuah mesin yang akan menggantikan pembantu rumahnya dan membantunya berwudhu’untuk sholat. Aljuzry menemukan mesin berbentuk pelayan yang membawa kendi berisi air di satu tangan dan handuk di tangan lainnya. Di atas kepala pelayan mekanik ini ada seekor burung yang berkicau pada waktu salat. Kemudian robot bergerak ke arah tuannya yang menyajikan air wudhu dan menyerahkan handuk setelahnya, lalu bergerak kembali ke tempat semula hingga waktu salat berikutnya.
Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, umat Islam menggunakan ilmu trik yang bermanfaat untuk kebaikan umat manusia. Mereka menggunakan pengetahuan dan keterampilan teknik mereka untuk membuat hidup lebih mudah dan menggunakan peralatan mekanis sebagai pengganti upaya otot manusia.
Sebelum Islam, trik digunakan oleh beberapa sekte untuk mempengaruhi penganut agama atau spiritual seperti: penggunaan patung bergerak atau berbicara oleh pendeta, atau penggunaan alat musik di kuil. Namun, dalam Islam, hubungan spiritual antara Allah dan manusia tidak memerlukan sarana perantara atau ilusi optik. Oleh karena itu, skalar Muslim menggunakan trik tersebut untuk memajukan peradaban mereka dan memfasilitasi kehidupan. (Bersambung ke hal 6)