Dalam pemaparannya, Prof. Rogayah menceritakan pengalamannya selangkah demi selangkah sampai bisa mempublikasikan jurnal-jurnal Q1 atau jurnal-jurnal internasional berkualitas teratas sepanjang kariernya.
Dalam tema “Penerbitan Artikel dalam Jurnal Berimpak”, Prof. Rogayah mengatakan, penting bagi seorang dosen untuk mulai melihat dengan siapa harus berkolaborasi.
”Usahakan dengan ahli yang sudah cukup dikenal atau jurnalnya sering disitasi. Berkenalan dengan ahli tersebut/bina kedekatan dan menulis bersama,” katanya.
Prof. Rogayah juga menekankan pentingnya untuk mempromosikan diri dengan mengunggahberbagi hasil riset di Research Gate dan aktif memperbarui linked in atau sosmed seperti Twitter dan Facebook.
”Kemudian di sana, cobalah membicarakan tentang riset-riset terbaru atau ide riset yang sudah atau akan dilakukan.Hal tersebut penting dilakukan oleh para dosen karena bisa memantik ajakan kolaborasi dari para ahli,” ujarnya.
Menurut Prof. Rogayah, dengan kita menulis karya ilmiah kemudian dimuat di jurnal-jurnal internasional, akan terjadi hubungan antar berbagai ilmuwan di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita tidak bisa mengelak terhadap kolaborasi dengan rekan-rekan di Barat, Australia, Amerika, dan sebagainya.
”Apabila kita menerbitkan karya ilmiah di jurnal internasional, mereka hadirinnya (pembacanya),” katanya.
Prof. Rogayah juga menekankan agar penulis dari Indonesia bisa mengusung tema berlandaskan fenomena unik yang terjadi di Indonesia. Tujuannya agar bisa memancing pihak luar yang butuh informasi tentang berbagai permasalahan atau aspek spesifik di Indonesia untuk menghubungi kita dan mensitasi riset kita.
Usahakan juga bagaimana mendapatkan dana hibah sehingga riset yang dilakukan bersama bisa lebih berdampak luas. Prof. Rogayah menyarankan agar penelitiberkolaborasi dengan ilmuwandari berbagai negara, kalau bisa Amerika atau Eropa (yang berbahasa Inggris).
Kemudian diskusi dan buat proposal riset untuk dana hibah. Bisa juga dengan cara menulis grant bersama. Dengan cara itu, akan terbentuk hubungan yang baik.
“Hubungan yang akrab dan pribadi dengan para peneliti dunia akan sangat menguntungkan. Selain itu, luaran dalam bentuk jurnal atau buku yang dihasilkan juga akan lebih berkualitas dan mendunia,” katanya.