Oleh: Anisa Abeytia
Meskipun kopi dan kafein telah menjadi kata-kata yang berkelindan dan sulit dipisah, namun sebenarnya kafein tidak hanya berarti kopi. Kafein juga ditemukan di banyak sumber lain, seperti pada teh hitam, kola, coklat, dan minuman energi.
Ada berbagai alasan untuk menghentikan kebiasaan kafein, tetapi penting untuk terlebih dahulu memahami mengapa Anda menyukai kafein.

Kecanduan
Banyak orang menyukai kafein yang melampaui kesukaan dan benar-benar kecanduan. Kafein adalah zat adiktif seperti nikotin, alkohol, opiat, dan gula. Mungkin tampak sulit untuk melihat makanan sebagai sesuatu yang membuat ketagihan, tetapi makanan dapat dan memang mengubah dan mempengaruhi otak kita. Kafein melakukan ini dengan bekerja pada sistem saraf pusat.
Beberapa orang mungkin mengonsumsi kafein, seperti pada kopi, setiap hari bukan karena kecanduan, tetapi sebagai obat pencahar. Sembelit adalah keluhan umum di Dunia Barat dan beberapa orang telah menemukan bahwa kopi adalah obat pencahar yang kuat. Namun, ini tidak akan memperbaiki masalah sembelit yang lebih besar dan penyebabnya.

Di dunia saat ini, kelenjar adrenal bekerja sangat keras karena gaya hidup yang sangat menegangkan. Kelenjar adrenal bisa menjadi lelah dan bahkan bisa berhenti berkembang (menyusut) karena penggunaan yang berlebihan. Kafein bisa digunakan sebagai cambuk untuk menjaga adrenal tetap berjalan, setidaknya untuk sementara waktu.
Saat gula ditambahkan, itu membuatnya menjadi cambuk yang lebih efektif. Namun, kelenjar adrenal akan terus menderita dan menyebabkan sejumlah gangguan mulai dari alergi hingga hipotiroidisme, jadi lebih baik mengatasi masalah ini daripada terus mengobati sendiri.
Kafein juga dikenal sebagai pembunuh rasa sakit alami dan digunakan di banyak obat untuk menghilangkan rasa sakit. Sakit dan nyeri biasa terjadi hari ini, tetapi tidak normal. Mereka adalah sinyal tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak berfungsi dengan baik.
Jika Anda mengalami nyeri, terutama yang asalnya tidak diketahui, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Anda untuk menemukan sumbernya alih-alih menutupi gejala dengan kafein.
Bersambung ….. (Page 2)