Hampa
Karya: Sekar Riasti
Kusinggahi kursi belakang
Kilat mataku beredar
Sedangkan telinga terus berdenging
Gegap gempita nadiku berdebar
Hariku diisi hal-hal monoton
Berangkat,singgah lantas pulang
Yang kulakukan hanya menonton
Seketika,kobaran api semangatku hilang
Rasannya,lingkup ruangku hampa
Tenggelam dalam sisa-sisa tanya
Menilik hari tanpa rasa
Sedangkan kepala bertanya-tanya
Kapan ini berakhir?
Dapatkah aku selesaikan gelar itu?
Bisakah aku duduk di kantor impianku?
Tanya itu bahkan tak pernah bersambut
Teman sejawat,sudah mendapat kursi
Teman sejawat,sudah menerima gaji
Sedangkan,ruang lingkupku hampa
seperti tak ada sisa-sisa damba
Doaku mengalir deras
Memohon,agar hampa ini segera terpangkas….
Secret Admirer
Karya: Sekar Riasti
Pekarangan kusirami temaram
Jauh dari nanar tatapku dalam genang
Pantulan senyummu ku simpan sendiri
Lesung pipitmu diam-diam kupatenkan
Kerling matamu indah,Tuhan
Jauh lebih jenaka dari apa-apa yang ada tuhan,
Binar matamu pantulkan segala suka
Yang juga ikut aku sesapi tanpa tanya
Secuil perasaanku tumbuh subur
Di lumbuk hatiku yang tak terisi siapapun
Kamu hadir dan tawarkan pekarangan
Yang akhirnya kusemai hingga lebur
Tuan, bolehkah aku sekedar mengagumimu?
Bolehkah jika namamu kuselip dalam hatiku?
Atau, bolehkah jika aku berharap kau menghendaki perasaanku?
Namun, ada tiap babak yang kulupakan
Bahwasanya, sekat kasta itu benar adanya
Norma-norma itu tertali tipis membuatku tertahan melangkah
Harusnya kau tau Tuan,bahwa senyummu terbayang dalam tidurku
Lantas harus dengan apa?
kututupi celah rasa itu padamu….
Sunyi
Karya: Sekar Riasti
Kelip senjaku redup
Sendyakala jingga jadi satu-satunya Cahaya
Suara jangkrik bak lagu penggiring
Desau angin membelai untaian rambutku
Tak ada yang pernah kurisaukan
selain beberapa bait karna pelanggaran
Damai sore itu tak menjadi salah satunnya
Ia bergerilya,bersembunyi menyisir sunyi
Aku sendirian
Pepohonan merayu dalam lambai angin
Seakan bersorak sorai
Sore ini ada aku yang juga sendirian….
Sekar Riasti Armadani adalah mahasiswi UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto