Site icon TAJDID.ID

Dari Rumah Kader ke Rumah Besar: Bargaining Position PDPM Banyumas di Persimpangan Sejarah KNPI

TAJDID.ID~Banyumas || Kevakuman Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Banyumas dalam beberapa tahun terakhir dinilai telah meninggalkan kekosongan koordinasi antar Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) sekaligus melemahkan posisi strategis pemuda dalam relasinya dengan pemerintah daerah. Kondisi tersebut mengemuka dalam Sarasehan Kepemudaan dan Persiapan Doa Bersama Akhir Tahun 2025 yang digelar Alumni KNPI Banyumas di Resto Pecel Kampung Dukuhwaluh, Jumat (26/12/2025).

Forum lintas generasi dan lintas OKP itu menyepakati bahwa KNPI, yang sejatinya dirancang sebagai simpul persatuan dan leading sector kepemudaan, belum menjalankan perannya secara optimal sebagai rumah besar pemuda. Akibat kevakuman tersebut, berbagai program dan potensi OKP berjalan terfragmentasi, tanpa orkestrasi yang kuat, sehingga daya tawar pemuda dalam proses kebijakan daerah cenderung melemah.

Pandangan tersebut ditegaskan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banyumas, Eko Heru Surono, S.Sos. Ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali KNPI sebagai wadah resmi seluruh OKP.
“KNPI itu rumah bersama OKP. Kalau tidak aktif, sinergi kepemudaan terpecah-pecah dan pemerintah kehilangan mitra strategis,” tegas Eko Heru.

Ia menambahkan, pemerintah daerah melalui Kesbangpol siap memfasilitasi kebangkitan KNPI Banyumas sepanjang dilakukan secara inklusif, demokratis, dan berorientasi pada kepentingan pemuda. “Kami siap mendukung KNPI agar kembali hidup dan berfungsi sebagai mitra strategis pemerintah daerah,” ujarnya.

Dalam konteks inilah, kehadiran Pemuda Muhammadiyah Banyumas (PDPM) menjadi relevan dan strategis. Di tengah kevakuman KNPI, PDPM Banyumas dinilai mampu menjaga kontinuitas gerakan kepemudaan melalui kerja kaderisasi, advokasi sosial, dan pendidikan politik yang konsisten. Posisi ini menjadikan PDPM tidak sekadar sebagai salah satu OKP peserta, melainkan sebagai kekuatan moral yang memiliki bargaining position kuat dalam mendorong revitalisasi KNPI.

Ricky Giantoro, Bendahara Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyumas sekaligus Sekretaris Generasi Muda (GM) FKPPI, menegaskan bahwa kebangkitan KNPI harus diletakkan sebagai agenda kolektif pemuda, bukan kepentingan kelompok atau individu tertentu. Menurutnya, KNPI hanya akan memiliki daya tawar jika mampu kembali menjadi ruang persatuan yang sehat dan berfungsi sebagai kanal aspirasi pemuda secara bertanggung jawab.

“KNPI ini rumah bersama. Kalau rumahnya kosong, pemudanya kehilangan tempat berproses dan negara kehilangan mitra strategis. Karena itu, kebangkitan KNPI tidak boleh dimaknai sebagai perebutan ruang, tetapi sebagai upaya mengembalikan fungsi,” ujar Ricky.

Ricky menilai kevakuman KNPI telah membuat potensi OKP tidak terkelola secara optimal dan berdampak pada lemahnya posisi tawar pemuda dalam relasi kebijakan daerah. Tanpa satu simpul koordinasi yang sah dan hidup, berbagai potensi OKP tidak terkelola secara optimal dan mudah terfragmentasi.

“Kalau KNPI hidup dan berjalan, OKP tidak perlu berjalan sendiri-sendiri. Di situlah bargaining position pemuda bisa dibangun secara kolektif dan bermartabat,” lanjutnya.

Ia menegaskan, Pemuda Muhammadiyah Banyumas siap berkontribusi dalam proses revitalisasi KNPI dengan pendekatan persatuan, keikhlasan, dan kedewasaan berorganisasi.

“Pemuda Muhammadiyah siap berkontribusi di KNPI dengan semangat persatuan, keikhlasan, dan kedewasaan. KNPI harus menjadi ruang pembinaan, bukan arena konflik,” tegasnya.

Dengan latar belakang peran ganda di PDPM Banyumas dan FKPPI, Ricky dipandang sebagai figur yang merepresentasikan jembatan lintas organisasi dan lintas ideologis. Kehadirannya mempertegas posisi PDPM Banyumas sebagai kekuatan moral yang memiliki bargaining position kuat dalam proses revitalisasi KNPI, tanpa kehilangan independensi dan komitmen ideologisnya.

Sarasehan ditutup dengan kesepahaman lintas OKP dan unsur pemerintah daerah bahwa masa depan kepemudaan Banyumas membutuhkan KNPI yang hidup, terkoordinasi, dan bermartabat. Forum ini menjadi titik awal rekonsolidasi, menandai peluang kebangkitan KNPI sebagai simpul persatuan pemuda Banyumas (*)

Penulis: Tarqum Aziz- JurnalisMu Banyumas Raya

Exit mobile version