Site icon TAJDID.ID

Koordinasi dengan Bupati Tapsel, MDMC Jateng Matangkan Rencana Hunian Darurat untuk Penyintas

TAJDID.ID~Tapsel || Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera meninggalkan dampak serius bagi masyarakat terdampak. Selain merusak infrastruktur, bencana tersebut menghancurkan rumah warga dan memaksa banyak keluarga kehilangan tempat tinggal. Kondisi itu mendorong berbagai pihak untuk mempercepat langkah penanganan darurat, termasuk Muhammadiyah Disaster Management Center Jawa Tengah.

MDMC Jawa Tengah mendapat mandat langsung dari MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk memperkuat respons darurat Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Sejak awal penugasan, tim difokuskan pada pendampingan warga terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

MDMC Jawa Tengah mulai bertugas di lokasi bencana sejak 5 Desember 2025. Hingga kini, tim masih aktif memberikan berbagai layanan kemanusiaan kepada masyarakat. Upaya tersebut meliputi pendampingan penyintas, dukungan logistik, serta penguatan layanan darurat yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.

Untuk memastikan keberlanjutan respons, MDMC Jawa Tengah telah mengirimkan roster list kedua. Tim lanjutan ini melanjutkan program tanggap darurat yang sebelumnya dijalankan oleh roster list pertama. Pergantian personel dilakukan agar layanan kepada warga terdampak tetap optimal dan berjalan tanpa jeda.

Salah satu fokus utama dalam fase lanjutan penanganan bencana adalah rencana pembangunan hunian darurat bagi penyintas. Program ini ditujukan khusus untuk warga dampingan Pos Komando PDB Muhammadiyah Tapanuli Selatan yang rumahnya rusak atau hancur akibat banjir dan longsor.

Anggota Tim MDMC Jawa Tengah, Astri Nanda Firman Saputra, melakukan koordinasi langsung dengan Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, Senin (20/12). Koordinasi tersebut membahas rencana teknis serta dukungan pemerintah daerah terkait pembangunan hunian darurat bagi para penyintas.

Astri menyampaikan bahwa hunian darurat menjadi kebutuhan mendesak bagi warga terdampak. Menurutnya, keberadaan tempat tinggal sementara sangat penting agar penyintas dapat menjalani masa pemulihan dengan lebih layak dan aman. Ia menegaskan bahwa MDMC berkomitmen membantu warga tanpa mengabaikan aspek koordinasi dengan pemerintah setempat.

Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, menyambut baik rencana yang disampaikan oleh MDMC Jawa Tengah. Ia mengapresiasi langkah Muhammadiyah yang aktif terlibat dalam penanganan dampak bencana di wilayahnya. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi kemanusiaan sangat dibutuhkan dalam situasi darurat.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Irawan meminta agar MDMC Jawa Tengah melanjutkan koordinasi secara teknis dengan Asisten 3 Bupati Tapanuli Selatan. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan rencana pembangunan hunian darurat dapat berjalan sesuai prosedur dan kebutuhan di lapangan.

Koordinasi lanjutan itu diharapkan mampu mempercepat realisasi hunian darurat bagi penyintas. Selain itu, sinergi antara MDMC dan pemerintah daerah diharapkan dapat menghindari tumpang tindih program serta memastikan bantuan tepat sasaran.

MDMC Jawa Tengah menegaskan bahwa seluruh program yang dijalankan berfokus pada kebutuhan riil masyarakat terdampak. Selain hunian darurat, MDMC juga terus memantau kondisi kesehatan, logistik, dan kebutuhan dasar warga di Kecamatan Batang Toru. (*)

 

Penulis: Uli Nuha

Exit mobile version