Oleh: Jufri
Ketua PD Muhammadiyah Kota Tebing Tinggi
Pejabat itu menolong dengan otaknya, sesekali bolehlah pake ototnya.
Pejabat yang tidak berempati terhadap apa yang terjadi pastilah kurang menggunakan otaknya. Meski tidak langsung, saya merasakan sekali dampak bencana di tiga provinsi yang dalam sejarah orang – orangnya adalah para pendiri bangsa ini .
Saya rasa hanya orang-orang bangsatlah yang beranggapan musibah besar di tiga provinsi ini dikatakan hebohnya hanya di medsos karena itu tidak bisa dikatakan sebagai bencana Nasional.
Pergilah ke Gayo, Langsa , Bireuen, Aceh Utara dan Langsa serta daerah Aceh lainnya. Pergilah ke Tapteng Sibolga , Tapsel , lihatlah 13 daerah tingkat kabupaten kota di Sumatera Barat. Gunakan hati dan pikiran. Tak perlu jadi kepala BNPB yang tugasnya menanggulangi bencana dan dampaknya . Cukup jadi manusia biasa saja untuk merasakan penderitaan masyarakat di tiga provinsi itu.
Pejabat seperti ini harusnya segera dipecat dan dibuang ke tong sampah birokrasi, daripada menyemak dan menambah luka masyarakat. Tiga Provinsi ini adalah bagian dari sejarah Indonesia, dan pejabat gelondongan ini bisa membahayakan keutuhan Nasional.
Saya sangat jarang menggunakan narasi yang kasar, tapi untuk kali ini saya terpaksa menggunakan karena saya setiap hari mendapatkan kabar saudara-saudara sebangsa mengalami pukulan yang hebat akibat bencana, yang sebagiannya karena ketidak mampuannya orang-orang yang diberi kekuasaan untuk menjaga sumber daya alam negeri ini, bahkan sebagian menjadi oknum perusak alam yang mengundang bencana . Sekarang giliran yang ditugasi mengurus penanggulangan bencana pula mengatakan hal yang menyakitkan. (*)
Silaturahmi Kolaborasi Sinergi Harmoni

