Site icon TAJDID.ID

FGD dan Inisiasi Kolaborasi Akademik~Industri antara Program Doktor Manajemen, FEB UMSU, MBS dan KADIN Sumatera Utara

TAJDID.ID~Medan || Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FEB UMSU) bersama Program Doktor Manajemen UMSU menggelar Focus Group Discussion (FGD) sekaligus memulai inisiatif kerja sama strategis dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara.

Pertemuan yang berlangsung di Medan, Jumat (21/11) ini menjadi langkah awal penyelarasan peran kampus dan dunia usaha untuk memperkuat ekosistem bisnis serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Sumatera Utara.

Ketua Umum Kadin Sumatera Utara, Firsal Dida Mutyara, menegaskan pentingnya membangun kemitraan jangka panjang antara Kadin dan perguruan tinggi.

Ia menyoroti masih adanya bottleneck antara kebutuhan industri dan kesiapan lulusan. Banyak pelaku usaha membutuhkan tenaga kerja yang paham dinamika operasional, sementara perguruan tinggi kerap menghasilkan lulusan dengan pengetahuan yang belum sepenuhnya sejalan dengan tuntutan industri.

“Kami membutuhkan kerja sama yang tidak berhenti pada forum seperti ini saja,” ujar Firsal.

“Kemitraan jangka panjang diperlukan agar riset kampus bisa langsung menyentuh persoalan industri, sementara pelaku usaha mendapatkan masukan yang dapat diterapkan. Kalau hubungan ini berjalan terus, hambatan yang menjadi bottleneck bisa kita kurangi.” tambahnya.

Firsal hadir didampingi Direktur Eksekutif Kadin Sumatera Utara, Diaz Wardianto, yang mengikuti rangkaian diskusi dan membantu memetakan peluang kolaborasi.

Dari pihak akademisi, Dekan FEB UMSU, Dr. Radiman, menyambut baik gagasan penguatan hubungan antara kampus dan dunia usaha.

Menurutnya, salah satu tugas perguruan tinggi saat ini adalah memastikan adanya link and match antara yang diajarkan di kelas dengan apa yang dibutuhkan industri. Namun, ia menekankan bahwa istilah tersebut harus diterjemahkan ke langkah yang nyata, bukan sekadar slogan.

“Yang penting bagi kami adalah memastikan mahasiswa dan peneliti memahami persoalan yang benar-benar terjadi di lapangan,” ujar Radiman.

“Kalau itu tercapai, barulah link and match punya arti. Kampus tidak cukup hanya mendidik mahasiswa dari buku dan teori. Kami perlu mendengar suara dunia usaha, memahami tantangannya, lalu menyesuaikan arah pembelajaran dan penelitian kami.” imbuhnya.

Radiman menambahkan bahwa hubungan seperti ini harus dijaga dalam jangka panjang agar manfaatnya terlihat jelas. Ia berharap kerja sama ini berlanjut ke program yang konsisten, mulai dari pembaruan kurikulum, riset bersama, hingga pendampingan bagi pelaku UMKM.

Ketua Program Doktor Manajemen, Prof. Dr. Sabrina, bersama Sekretaris Program, Dr. Muhammad Irfan Nasution, menegaskan bahwa kolaborasi ini membuka peluang lahirnya riset terapan yang lebih relevan.

Sabrina menyebutkan penelitian yang bersumber dari kebutuhan industri akan memberikan dampak yang lebih besar.

Irfan menambahkan bahwa program doktor perlu mendorong mahasiswa untuk menghasilkan pemikiran yang dekat dengan persoalan riil.

Ketua Prodi Magister Bisnis Syariah (MBS), Dr. Rahmayati, M.E.I, melihat kolaborasi ini sebagai kesempatan untuk mengembangkan sektor ekonomi syariah.

Sementara itu, Sekretaris Prodi S1 Manajemen, Arif Pratama Marpaung, mengapresiasi FGD yang memungkinkan mahasiswa dan dosen memahami kondisi dunia usaha secara langsung.

Pertemuan ditutup dengan kesepakatan menyusun rencana aksi bersama, termasuk riset kolaboratif, pendampingan UMKM, pelatihan sumber daya manusia, serta kajian strategis yang dapat segera dilaksanakan.

Melalui inisiatif ini, FEB UMSU, Program Doktor Manajemen, dan Kadin Sumatera Utara menegaskan komitmen membangun kemitraan jangka panjang yang berorientasi pada penyelarasan kebutuhan industri dan kapasitas akademik, serta menghapus hambatan struktural yang selama ini menghambat perkembangan ekosistem ekonomi daerah.

Exit mobile version