Site icon TAJDID.ID

Alumni Pesantren Darul Arafah Raih Predikat Cumlaude pada Wisuda S3 UINSU

TAJDID.ID~Medan || Prestasi membanggakan kembali lahir dari dunia pendidikan pesantren. Andika Novriadi Cibro, M.Ag, alumni Pesantren Darul Arafah Raya Deli Serdang, berhasil meraih Predikat Cumlaude Kategori Wisudawan Terpuji pada Wisuda Angkatan 87 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Selasa (18/11/2025).

Tokoh muda asal Aceh yang akrab disapa Ustadz Andika Cibro ini menyelesaikan studi doktoralnya melalui penelitian kritis dan inovatif tentang transformasi pendidikan karakter di pesantren. Dalam disertasinya, ia merumuskan substansi Qanun Aceh Nomor 09 tentang Pendidikan Dayah ke dalam program kepramukaan pesantren.

Melalui metode Research and Development (R&D), ia menghasilkan produk digital aplikatif yang dapat digunakan pesantren sebagai rujukan penguatan karakter santri.

Pada Sidang Promosi Doktor, 14 Agustus 2025 lalu, ia sukses mempertahankan temuannya di hadapan para penguji dan mendapat apresiasi tinggi dari Ketua Sidang, Prof Dr Azhari Akmal, M.A, Wakil Rektor I Bidang Akademik UINSU.

Tak hanya itu, ucapan selamat yang terpampang pada deretan papan bunga memenuhi halaman kampus pascasarjana UINSU Medan, termasuk diantaranya Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. Proses sidang tersebut turut dihadiri sejumlah instansi pemerintah, anggota DPRK, pimpinan pesantren, serta perwakilan kwartir pramuka Aceh dan Sumatera Utara.

Produk penelitian disertasinya mendapat dukungan penuh Gubernur Aceh Kwartir Daerah, Dinas Pendidikan Dayah Aceh dan Ikatan Sarjana Alumni Dayah Aceh.

Di Aceh, Andika dikenal sebagai sosok muda yang berkiprah luas dalam dunia pendidikan, kepengasuhan pesantren dan gerakan kepramukaan di Aceh. Selama ini, ia aktif mengembangkan berbagai program penguatan karakter santri, pelatihan tenaga pengasuh, serta inovasi-inovasi pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan pesantren modern. Ia juga menahkodai Satuan Komunitas Gerakan Pramuka Pesantren (GPP) di bawah Kwartir Daerah Aceh, sehingga namanya akrab di banyak pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Aceh.

Seakan tidak puas dengan kiprah yang telah dibangun di Aceh, Andika kemudian merambah jejaring yang lebih luas ke Sumatera Utara. Dukungan yang diberikan Kwartir Daerah Sumatera Utara, serta kehadiran sejumlah praktisi pramuka pada sidang promosi doktornya, memperlihatkan bahwa ruang kiprahnya semakin terbuka.

Momentum tersebut menjadi pintu masuk penting baginya untuk membangun jaringan kepramukaan di wilayah Sumatera Utara, sekaligus memperkuat integrasi pramuka pesantren yang selama ini ia gagas.

Tidak hanya dari unsur kepramukaan, Andika juga memperluas jejaring akademik bersama civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan. Kehadiran Assoc. Prof. Dr. Munawir Pasaribu, M.Pd, akademisi UMSU yang bertindak sebagai penguji eksternal pada sidang promosi Andika, membuka ruang kolaborasi baru dalam pengembangan produk pendidikan digital dan inovasi akademik lainnya.

Selain itu, kehadiran Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, M.A, Kepala Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU, pada prosesi sidang promosi menjadi langkah penting dalam membangun relasi penguatan ilmu falak di lingkungan pesantren. Pertemuan akademik ini memperluas jejaring kolaborasi Andika dengan institusi ilmiah di Sumatera Utara, khususnya dalam pengembangan literasi astronomi Islam.

Sebagai alumni Darul Arafah, Andika menyadari bahwa modal sosial dan jaringan pesantren di Sumatera Utara menjadi fondasi penting yang menguatkan langkah-langkah profesionalnya hingga kini. Keterhubungannya dengan pesantren besar tersebut menjadi jembatan strategis untuk mengembangkan relasi pendidikan, kepesantrenan dan kepramukaan lintas wilayah.

Di tengah pencapaiannya, Andika menegaskan bahwa seluruh prestasi akademik dan kiprahnya yang kini memimpin pesantren dan perguruan tinggi di Aceh serta kemampuan diberbagai khazanah keilmuan, berdasar dan terlepas dari peran besar guru-gurunya di Pondok Pesantren Darul Arafah Raya. Menurutnya, pendidikan akhlak, disiplin dan wawasan yang ia dapatkan selama mondok menjadi fondasi kuat yang mengantarkannya pada perjalanan akademik dan profesional yang ia jalani hari ini.

Ia menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh guru yang telah membentuk karakter, kedisiplinan, serta semangat belajarnya sejak menjadi santri.

Dengan predikat Cumlaude yang diraihnya, Andika berharap dapat terus memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan Islam, membangun jejaring pesantren yang lebih kokoh, serta memperluas penguatan karakter santri melalui inovasi pendidikan dan gerakan kepramukaan di Aceh dan Sumatera Utara. Sosoknya kini menjadi inspirasi bagi banyak santri dan generasi muda untuk terus berprestasi dan memberikan manfaat bagi umat serta daerah. (*)

Exit mobile version