TAJDID.ID~Solo || Sebanyak 700 peserta melakukan gerakan literasi membaca koran di mulai dari siswa-siswi, guru dan karyawan SD Muhammadiyah 1 Solo dalam rangka rayakan milad ke-113 Muhammadiyah, Senin (17/11/2025).
Literasi membaca berbagai rubrik yang terdapat di koran Jawa Pos Radar Solo, Suara Merdeka, Surat Kabar Kedaulatan Rakyat (KR) dan Koran Solopos. Sebelum berbicara tentang coding, artificial intelligence (AI), atau deep learning ataupun pembelajaran mendalam, harus memulai dari hal paling mendasar yaitu membaca dan menulis.
“Bisa jadi pada sebagian orang tua, literasi belum menjadi kebutuhan mendasar. Banyak keluarga yang mengutamakan pembelian telepon seluler (ponsel) untuk anak daripada membelikan buku,” ujar Kepala Sekolah Sri Sayekti.
“alHamdulillah, hari ini kolaborasi antar waka baik Kurikulum Imam Priyanto, Kesiswaan dan Humas Dwi Jatmiko terkait Gerakan literasi baca koran cetak secara massal berjalan dengan baik. Langkah kecil gerakan yang mendorong anak-anak gemar dan bangga berbahasa Indonesia serta persiapan penilaian sumatif akhir tahun (PSAT) semester I,” ujarnya.
Sementara itu, Imam Priyanto, menyatakan, sekolah menerapkan empat kebijakan terkait literasi yang berkemajuan yaitu dengan budaya membaca selama 15 menit, pembentukan pendidikan karakter, persiapan menuju abad 21 dan menyambut era digital, generasi muda harus siap dengan tantangan jaman.
“Hari ini saya membaca koran bahwa KGPAA Hamangkunegoro atau sebelumnya dikenal sebagai KGPH Purbaya itu resmi dikukuhkan sebagai Raja Surakarta atau Sri Susuhunan Pakubuwono XIV (PB XIV) yang dahulu pernah sekolah di sini selama 6 tahun,’’ katanya, sambil tersenyum.
Membaca merupkan pintu gerbang ilmu pengetahuan, sedangkan menulis adalah jembatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
“Terima kasih Basnedar Herry Prilosadoso yang telah menjadi narsum kelas inspirasi kenalkan kolaborasi wayang dan animasi di ruang kelas 6C terkait karakter-karakter wayang yang bisa menjadi karya animasi modern. Hal tersebut anakanak bisa di awali dengan membaca, menulis dan ATM para praktisi,” ujar Waksek bidang Kurikulum Imam Priyanto. (*)
✒️ Dwi Jatmiko MPd

