Site icon TAJDID.ID

UMSU Hadiri MQA Presidents’ Forum 2025 di Malaysia

TAJDID.ID~Putrajaya || Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menjadi satu-satunya perguruan tinggi dari Indonesia yang diundang untuk menghadiri ajang bergengsi MQA Presidents’ Forum 2025, yang diselenggarakan oleh Malaysian Qualifications Agency (MQA) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia (MOHE) di Le Méridien Putrajaya, Malaysia.

Forum ini dihadiri oleh para pemimpin universitas dan lembaga penjaminan mutu pendidikan tinggi dari 18 negara, termasuk Skotlandia, Jerman, Afrika Selatan, Filipina, Kamboja, Timor-Leste, Rusia, dan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah.

Acara yang dibuka secara resmi oleh YB Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry Abd Kadir, Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, mengusung tema “Sharing Insights and Future Initiatives” dan menjadi wadah penting bagi para pemangku kepentingan global dalam berbagi gagasan mengenai masa depan penjaminan mutu pendidikan tinggi.

Forum ini membahas berbagai inisiatif kolaboratif terkait mobilitas lintas batas, pengakuan akademik di era digital, penguatan kerja sama antar lembaga akreditasi, dan pembangunan ekosistem kepercayaan dalam pendidikan tinggi internasional.

Dalam kesempatan tersebut, MQA menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) dari Jerman serta National Agency for Academic Assessment and Accreditation (ANAAA.I.P.) dari Timor-Leste, yang menandai langkah konkret menuju penguatan kerja sama antar lembaga penjaminan mutu di tingkat global.

Delegasi UMSU terdiri dari Assoc. Prof. Dr. Rudianto, S.Sos., M.Si. selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama; Assoc. Prof. Dr. Zailani, MA. selaku Dekan Fakultas Agama Islam; serta Mr. Agus Sani, ME., M.Sc., Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Kehadiran mereka menjadi bukti pengakuan terhadap reputasi internasional UMSU dalam bidang pengembangan mutu dan kolaborasi pendidikan tinggi lintas negara.

Rudianto menjelaskan bahwa partisipasi UMSU dalam forum tersebut merupakan momentum penting untuk memperkuat jejaring internasional dan memperluas pengakuan terhadap kualitas pendidikan tinggi Indonesia. Menurutnya, forum ini mempertemukan para pemimpin universitas dan lembaga akreditasi dari berbagai negara untuk berdiskusi dan membangun kemitraan di bidang mobilitas mahasiswa, pengakuan akademik lintas batas, dan kolaborasi penjaminan mutu. Ia menegaskan bahwa UMSU berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam jaringan kerja sama internasional demi peningkatan daya saing global perguruan tinggi Indonesia.

Sejak tahun 2021, UMSU telah memperoleh rekognisi kelembagaan dari Malaysian Qualifications Agency (MQA) sebagai universitas yang diakui mutu pendidikannya di kawasan ASEAN. Capaian ini semakin diperkuat pada tahun 2025 dengan keberhasilan empat program studi UMSU yakni Manajemen, Akuntansi, Manajemen Bisnis Syariah, dan Perbankan Syariah meraih akreditasi internasional FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) dari Jerman.

Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani, M.AP., memberikan apresiasi atas undangan dan kepercayaan internasional yang diberikan kepada UMSU. Ia menegaskan bahwa kehadiran UMSU dalam forum tersebut bukan hanya sebagai bentuk pengakuan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya memperluas kolaborasi global dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi. “Kehadiran UMSU sebagai satu-satunya perguruan tinggi Indonesia dalam MQA Presidents’ Forum merupakan sebuah kebanggaan dan tanggung jawab besar. Ini menunjukkan bahwa UMSU diakui di level internasional dan terus berkomitmen untuk membangun jejaring akademik serta memperkuat sistem penjaminan mutu berstandar global,” ujar Prof. Agussani.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa UMSU akan terus memperluas kerja sama strategis dengan universitas dan lembaga akreditasi di berbagai negara, seperti MQA dan FIBAA, guna memastikan bahwa mutu pendidikan di UMSU diakui secara internasional. “Upaya ini sejalan dengan visi UMSU untuk menjadi World Class Islamic University pada tahun 2033, yang tidak hanya unggul dalam mutu akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat global,” tambahnya.

Forum yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dunia pendidikan tinggi ini turut menampilkan kehadiran Prof. Dato’ Dr. Mohammad Shatar Sabran, CEO MQA; Dr. Nina Rotermund dari FIBAA Jerman; Mr. Michael Koetsier dan Ms. Gillian Hepburn dari Scottish Qualifications Authority (Skotlandia); Dr. Xisto Martins dari ANAAA.I.P. Timor-Leste; serta perwakilan dari SEAMEO RIHED, ASEAN University Network (AUN), dan sejumlah lembaga penjaminan mutu dari berbagai belahan dunia. (*)

Exit mobile version