Nashrul Mu’minin, Content writer Yogyakarta
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah momentum penting dalam sejarah Indonesia yang mengilhami generasi muda untuk memperjuangkan kemerdekaan dan identitas nasional. Hari ini, kita mengenang semangat Sumpah Pemuda dengan merefleksikan krisis identitas yang dialami oleh generasi muda di era modern.
Dalam konteks ini, kita dapat melihat bahwa krisis identitas bukanlah fenomena baru, melainkan telah menjadi bagian dari sejarah manusia. Generasi muda hari ini berjuang untuk menemukan identitas mereka di tengah arus globalisasi dan modernitas yang terus berkembang.
Sumpah Pemuda menjadi pengingat bahwa identitas bukanlah sesuatu yang statis, melainkan sesuatu yang dinamis dan terus-menerus dibentuk. Dengan memahami semangat Sumpah Pemuda, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang pentingnya identitas dan makna dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam mencari identitas dan makna, kita perlu memahami bahwa kehidupan sehari-hari bukanlah sekadar rutinitas yang membosankan, melainkan sebuah kesempatan untuk menemukan makna dan tujuan hidup. Dengan memahami konsep-konsep filsafat seperti eksistensialisme dan fenomenologi, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan sehari-hari dan menemukan makna yang lebih dalam tentang diri kita sendiri.
Generasi muda hari ini dihadapkan pada tekanan untuk menampilkan diri yang sempurna di media sosial, sementara di sisi lain, mereka juga berusaha untuk menemukan jati diri yang sebenarnya. Tren foto Gemini, yang menyandingkan dua citra diri yang kontras, adalah contoh nyata dari krisis identitas ini.
Namun, di balik krisis identitas ini, terdapat kesempatan untuk menemukan makna yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan kehidupan sehari-hari. Dengan memahami bahwa identitas bukanlah sesuatu yang statis, melainkan sesuatu yang dinamis dan terus-menerus dibentuk, kita dapat memperoleh kebebasan untuk menjadi diri sendiri dan menemukan makna yang sebenarnya dalam kehidupan.
Dalam memperingati Sumpah Pemuda, mari kita dukung generasi muda untuk menjadi diri sendiri dan menemukan identitas mereka yang sebenarnya. Mari kita bangun masyarakat yang lebih inklusif dan menerima, di mana setiap individu dapat menjadi diri sendiri tanpa takut dihakimi.
Dengan demikian, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih autentik dan bermakna, serta menemukan kebahagiaan dan kepuasan yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita jadikan Sumpah Pemuda sebagai momentum untuk memperkuat identitas dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjadi diri sendiri. (*)

