TAJDID.ID~Malam || Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Prof. Dr. Agussani, MAP yang juga sebagai Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-49 Muhammadiyah tahun 2027 memaparkan progres persiapan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 2027 dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia pada Kamis-Ahad (16-19/10) di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam presentasinya, Prof. Agussani menegaskan bahwa Muktamar ke-49 akan menjadi momentum bersejarah karena digelar 25 tahun setelah Muktamar ke-25 yang juga berlangsung di Kota Malang.
“Muktamar tahun 2027 ini sangat luar biasa karena 25 tahun yang lalu muktamar di Kota Malang adalah muktamar ke-25. Dua puluh lima tahun kemudian, giliran Sumatera Utara yang menjadi tuan rumah,” ujar Prof. Agussani.
Dia menjelaskan, penunjukan Sumatera Utara sebagai tuan rumah Muktamar 2027 merupakan hasil keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan Sumatera Utara dan UMSU sebagai penyelenggara resmi, sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2023.
“Sejarahnya, Sumatera Utara ditunjuk langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanpa melalui Tanwir. Saya masih ingat rapat di UAD waktu itu, Pak Ketua Umum menunjuk langsung Sumatera Utara sebagai tuan rumah,” ungkapnya.
Prof. Agussani memaparkan berbagai tahapan persiapan yang telah dilaksanakan, termasuk pembentukan panitia pelaksana, rapat koordinasi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta pembangunan dua gedung utama di lokasi Muktamar yang bersebelahan yaitu Auditorium Berkemajuan berkapasitas 7000 untuk Muktamar Muhammadiyah, dan Spot Hall Walidah kapasita 3000 untuk Muktamar Aisyiyah.
“Diperkirakan dana untuk kedua gedung ini lebih kurang Rp352 miliar. Kedua venue ini akan dibangun berdampingan di atas lahan seluas 25 hektar milik Persyarikatan Muhammadiyah di Desa Saintis, Deli Serdang,” papar Rektor UMSU.
Selain itu, UMSU bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai pendamping pembangunan venue, menegaskan semangat kolaborasi antar-PTMA dalam menyukseskan agenda besar tersebut.
Prof. Agussani juga mengungkapkan antusiasme tinggi dari berbagai daerah, termasuk dukungan dari PWM-PWA se-Indonesia Timur saat melakukan kunjungan ke Makassar pada 7 Oktober 2025.
“Antusiasme penggembira dari kawasan timur Indonesia luar biasa. Pengalaman dulu, saat Muktamar di Aceh, Sumatera Utara menjadi transit bagi rombongan dari Makassar yang mencapai 15.000 orang. Tahun 2027 nanti, jumlahnya bisa jauh lebih besar,” ujarnya optimis.
Dia menambahkan bahwa hubungan baik antara Muhammadiyah dengan pemerintah daerah juga menjadi modal penting dalam suksesnya Muktamar mendatang.
Dalam pemaparannya, Prof. Agussani menjelaskan kesiapan infrastruktur pendukung seperti Stadion Utama Sumatera Utara berkapasitas 26.800 orang, Bandara Kualanamu, Pelabuhan Belawan, serta jaringan jalan tol Trans-Sumatera yang sudah tersambung hingga Medan.
“Sumatera Utara kini memiliki akses transportasi yang semakin mudah, infrastruktur yang memadai, serta 363 hotel yang siap menampung peserta dan penggembira Muktamar,” jelasnya.
Menutup presentasinya, Prof. Agussani mengajak seluruh pimpinan PTMA untuk berkontribusi dalam kegiatan simbolis penanaman 100 pohon durian di lokasi Muktamar yang menjadi sebuah tradisi dimulai sejak Tanwir Muhammadiyah di NTT.
“Sampai saat ini baru 48 pohon yang tertanam. Kami mengundang para rektor PTMA untuk datang dan menanam pohon durian sebagai simbol kontribusi dan kebersamaan,” ajaknya.
Dia juga menyatakan kesiapan Sumatera Utara menjadi tuan rumah Rakernas Forum Rektor PTMA tahun 2026 atau 2027, menjelang pelaksanaan Muktamar ke-49.
“Kami siap menjadi tuan rumah Rakernas Forum Rektor berikutnya, baik tahun 2026 maupun 2027. Mohon doa dan dukungan kita semua agar Muktamar ke-49 berjalan sukses,” tutupnya dengan semangat disambut tepuk tangan meriah dari peserta Rakernas. (*)