TAJDID.ID~Yogyakarta || Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah kembali melanjutkan pembahasan dan penyelesaian tafsir at-Tawir. Halaqah yang berlangsung di Yogyakarta adalah upaya mengokohkan peran tafsir sebagai salah satu pilar kebangkitan umat, Acara yang digelar pada Sabtu-Ahad (4-5/10) tersebut bertujuan untuk mempercepat proses penulisan tafsir yang diharapkan mampu menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan peradaban Islam di era modern.
“Tafsir At-Tanwir merupakan pengejawantahan dari semangat Muhammadiyah untuk menghadirkan tafsir yang relevan dengan tantangan zaman. Halaqah ini adalah bagian dari langkah percepatan agar tafsir tersebut dapat segera diselesaikan.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas turut memberikan sambutan pada halaqah kelompok A dan Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar membuka dan memberi sambutan pada halaqah kelompok B.
Tafsir At-Tanwir berusaha menghadirkan pandangan yang berkemajuan, mengingat umat Islam saat ini berada dalam kondisi lemah secara global. Melalui tafsir ini, kami berharap bisa mendorong umat Islam agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi dinamika ekonomi, sosial, dan pendidikan.
“Berbeda dengan masyarakat Barat yang maju secara teknologi tetapi jauh dari agama, Tafsir At-Tanwir ingin menghadirkan etos yang memajukan umat Islam dalam segala aspek, namun tetap berakar pada nilai-nilai spiritual,” ucap Hamim.
Ditegaskan, bahwa umat Islam tidak perlu pesimis terhadap kemunduran peradaban yang tengah dihadapi. Ia optimis bahwa pada waktunya peradaban Barat yang sekarang berjaya akan mengalami masa keruntuhan. Kita tidak boleh terjebak dalam pesimisme. Tafsir At-Tanwir adalah salah satu upaya untuk menyongsong kebangkitan Islam yang lebih maju dan beradab, kata Hamim.
Selain itu, Hamim berharap proses penulisan tafsir ini akan menjadi amal jariyah bagi para penulis dan tim devisi tafsir. “Ini bukan hanya sekadar proyek intelektual, tapi juga bagian dari upaya mempersembahkan amal terbaik bagi umat,” pungkasnya.
Acara halaqah ini juga menjadi ruang bagi peserta untuk memberikan masukan terkait isi dan arah tafsir yang sedang disusun. Direncanakan, penulisan tafsir At-Tanwir akan selesai pada tahun 2027, meskipun peluncurannya masih menunggu keputusan lebih lanjut. “Harapannya, masukan dari halaqah ini bisa memperkaya Tafsir At-Tanwir agar semakin bermanfaat bagi umat.
Halaqah Dikuti 23 Penulis, Ada dari Sumut dan Aceh
Halaqah ini dihadiri oleh beberapa narasumber yang membahas tafsir dari berbagai surah Al-Quran. Dikelompok A misalnya, Ruswa Darsono ST MT menyampaikan materi bahasan Surah Al-An’am (6) ayat 96-97 dan Al-A’raf (7) ayat 54-58 kemudian Dr. Syamsuddin MAg menyamapaikan materi bahasan Surah Al-A’raf (7) ayat 90-137. Dikelompok B, M. Husaini Ph.D menyampaikan materi bahasan Surah Asy-Syu’ara ayat 192-227 dan Dr. Syafruddin Edi Wibowo Lc MAg menyampaikan materi bahasan Surah Al-Anml (27) ayat 1-58.
Pada kelompok A hadir 11 orang penulis dan sedangkan di kelompok B hadir 12 orang penulis. Mereka berasal dari berbagai daerah di sekuruh Indonesia.’
Dari 23 peserta yang materinya diterima Majelis Tarjih dan Tajid, ada satu berasal dari Medan, Sumatera Utara, Ustadz Dzulhajj ‘Aeyn Abe Siregar S.I.Kom, S.Pd, M.I.Kom dan Ustadz Dr. Harley Agustian As-Samawi S.M yang berasal dari Lhokseumawe, Aceh.
Ustadz Dzulhajj ‘Aeyn Abe Siregar menyampaikan materi bahasan Surah Saba’ (34) ayat 28-37 dan Surah Yasin (36) ayat 20-32 sedangkan Ustadz Dr. Harley Agustian As-Samawi S.M menyampaikan bahasan Surah Ar-Rum (30) ayat 52-60 dan Surah Luqman (31) ayat 12-19. (*)
✒️ Syaifulh