Site icon TAJDID.ID

Peletakan Batu Pertama Dapur SPPG MBM Kampus UMSU, Perkuat Pemenuhan Gizi Nasional

TAJDID.ID~Medan || Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Badan Gizi Nasional, Tengku Syahdana SKom, CRMO melakukan peletakan batu pertama pembangunan dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Muhammadiyah yang dikelola oleh Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,  Selasa (30/9) di Kawasan Kampus IV UMSU, Desa Sampali, Deli Serdang. Bersama Tengku Syahdana peletakan batu pertama juga dilakukan oleh Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Dr. Nurul Yamin MSi, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP, Sekretaris dan Wakil Sekretaris PWM Sumut, Irwan Syahputra MA dan Mutholib MM serta Ketua Konwil  MBM Muhammad Irsyad.

Program Makan Gizi Gratis menjadi program strategis pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, seperti siswa, ibu hamil dan menyusui dan anak stunting. Tahunn 2025 ini pemerintah menargetkan dapat memberikan asupan makan bergizi kepada 82,9 juta siswa, ibu hamil dan balita.

Untuk menyukseskan program makan bergizi itu, Badan Gizi Nasional selain memperluas jumlah SPPG di banyak lokasi disamping melakukan edukasi dengan berbagai komunitas masyarakat, salah satunya dengan Pimpinan Muhammadiyah se-Sumatera Utara. Pertemuan Badan Gizi Nasional (BGM) dengan Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sumut berlangsung di Auditorium Kampus UMSU, Jalan Muhtar Basri Medan.

Usai melakukan pertemuan konsolidasi, Direkutur Pemberdayaan dan Partisipasi Badan Gizi Nasional  Tengku Syahdana, Ketua MPM PP Muhammadiyah Nurul Yamin, Rektor UMSU Agussani dan Sekretaris PWM Sumut melanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan dapur SPPG di komplek UMSU.

Tengku Syahdana S.Kom, CRMO  menyampaikan apresiasi atas pelibatan Muhammadiyah Sumatera Utara pada program Makan Berizi yang dilaksanakan pemerintah. Diharapkan dengan pelibatan Muhammadiyah dan UMSU, dapat menjadi role model bagi pengelolaan makan berizi di tengah masayarakat.

Peletakan batu pertama dapur SPPG Makan Bergizi Kampus UMSU adalah momentum yang baik apalagi UMSU telah memiliki potensi dalam dalam membangun ekosistem, mulai ketersediaan bahan pangan dan rantai pasok dapat memberikan jaminan program makan bergizi dapat terlaksana dengan baik.

Syahdana melihat langsung lahan pangan yang di miliki UMSU. Lahan pangan yang telah menyediakan berbagai kebutuhan sayur dan buah, sampai padi. Syahdana memberi apresiasi kesiapan UMSU untuk program Makan Bergizi Muhammadiyah (MBM) ke depan. “Menariknya, dalam program ini, UMSU melakukan pelibatan masyarakat setempat sebagai bagian dari kearifan lokal,” kata Syahdana.

Tiga Pilar Program Makan Bergizi Muhammadiyah

Pada kesempatan itu, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Dr. Nurul Yamin MSi menyambut gembira peletakan batu pertama dapur SPPG yang nantinya akan menjadi cikal bakal program Makan Bergizi Muhammadiyah (MBM) di Sumatera Utara. Kata Nurul Yamin, MBM Muhammadiyah akan memberikan kemanfaatan bagi pelayanan gizi anak didik, ibu hamil, ibu menyusui, balita dan stunting. Kemudian, MBM juga dapat menggerakkan roda perekonomian nasional.

Dijelaskan Nurul Yamin ada tiga pilar penting dari program MBM ini. Pertama, adalah Keamanan Pangan, terkait dengan supply yang terkonsolidasi mulai dari hulu ke hilir. Kedua, tata kelola yang profesional dan amanah dan ketiga, adalah ekosistem, terpaduknya seluruh program mulai dari penyediaan bahan baku, proses sampai distribusi yang aman.

Nurun Yamin optimus SPPG MBM UMSU dapat menjadi contoh terbaik bagi SPPG Muhammadiyah lainnya di Sumatera Utara. Saat ini, program MBM sudah memiliki 30 SPPG yang operasional, 200 SPPG sedang progres untuk di Launching, sehingga pada tahun ini Muhammadiyah akan memiliki 230 SPPG di seluruh Indonesia.

 

UMSU Miliki Ketersediaan Pasokan Bahan Pangan

Rektor UMSU Prof.Dr. Agussani MAP memberikan apresiasi kepada Bdan Gizi Nasional yang telah memberikan dukungan bagi program Makan Bergizi Muhammadiyah (MBM) dengan melakukan peletakan batu pertama dapur SPPG. Program MBM yang di awali di Kamous UMSU ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program yang sama di lingkungan Muhammadiyah Sumatera Utara. ” UMSU sudah sangat siap untuk mengelola program Makan Bergizi Muhammadiyah.

Kata Agussani, ketersediaan pasokan bahan kebutuhan, seperti holtikultura yang dikelola oleh tim Fakultas Pertanian diharapkan dapat mengamankan ketersediaan pasokan bahan baku.  ” Saya gembira, karena Direktur  Pemberdayaan dan Perstisipasi Masyarakat Badan Gizi Nasional merasa puas dengan kondisi lapangan,”

Saat ini UMSU melalui Fakultas Pertanian memiliki delapan hektar lahan yang digunakan pengembangan berbagai jenis tanaman pangan yang nantinya dapat menjadi sumber pasokan utama bagi kebutuhan SPPG MBM UMSU. (*)

Exit mobile version